"Guru menjadi aktor utama dalam pendidikan dan kita harus terus-menerus melakukan perubahan-perubahan, melakukan inovasi, mengubah mindset, mengubah pola pikir kita semuanya untuk terus bersemangat dan mendidik," papar Kepala Negara.
Presiden turut mengharapkan agar pekerjaan rumah yang diberikan kepada anak-anak bukan hanya yang berasal dari mata pelajaran. "Bisa saja mereka diberikan PR misalnya menengok tetangganya yang sakit," ujar Presiden.
Pekerjaan rumah seperti ini merupakan pembangunan karakter yang lama dilupakan. "Oleh sebab itu, marilah kita isi anak-anak kita dengan jiwa-jiwa yang baik, jiwa-jiwa yang mulia karena guru adalah tokoh panutan, guru adalah yang memberi inspirasi, guru adalah yang memberi teladan," tuturnya.
Di akhir sambutannya, Presiden mengharapkan agar PGRI dapat mengajak dan mendorong para guru untuk menanamkan nilai-nilai dasar pendidikan karakter yang sangat penting bagi perkembangan anak.
"Seperti yang berkaitan dengan etos kerja, berkaitan dengan kejujuran, berkaitan dengan disiplin diri, integritas, kerja keras, sifat-sifat pantang menyerah," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menegaskan pentingnya peranan guru untuk membimbing muridnya tak hanya dalam bidang akademik.
"Sekali lagi, guru seyogyanya bertugas membimbing murid tidak hanya dalam mata pelajaran yang diampunya tetapi meliputi seluruh perkembangan dan perilaku murid-muridnya," ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko WIdodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi.
Baca Juga: Jokowi: Transportasi Logistik Jadi Kunci Bisnis dan Perdagangan