Suara.com - Pejabat Hawaii sedang mempersiapkan rencana tanggap darurat jika Korea Utara menembakkan rudal ke negara mereka. Namun tanggap darurat itu untuk menjaga kepanikan warga.
Hawaii Emergency Management Agency menggelar latihan tanggap darurat dengan acara memberikan pendidikan dan informasi publik mengenai apa yang harus mereka lakukan jika Pyongyang menembak Hawaii.
"Kami tidak ingin menimbulkan tekanan yang tidak semestinya bagi publik. Namun kami memiliki tanggung jawab untuk merencanakan semua bahaya," kata Vern Miyagi, administrator Badan Pengelola Darurat Hawaii.
Latihan darurat itu mengacu pada keadaan di tahun 1950-an saat ancaman serangan nuklir Soviet. Anak-anak harus bersembunyi di bawah meja saat suara sirine berbunyi.
Baca Juga: Dimusuhi AS dan PBB, Ekonomi Korea Utara Justru Maju Pesat
Latihan tanggap darurat itu akan dilakukan setiap awal bulan. Sirine bersuara keras akan berkumandang di seluruh pulau.
"Sirene akan terdengar, diikuti sirene kedua jika terjadi serangan," kata pihak pemerintah.
Saat ini Korea Utara tengah menguji rudal jarak jauh. Terakhir rudal antar benua Hwasong-14. Jangkauan rudal itu 4.000 mil yang memungkinkan sampai ke Alaska dan Hawaii. (Independent)