Suara.com - Pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) bertanggungjawab dengan peristiwa runtuhnya ornamen batu tempel di salah satu tiang penyangga Gedung Center for Art, Design, and Language (CADL), Sabtu (22/7/2017) siang tadi. ITB akan membiayai pengobatan keenam korban.
ITB menyampaikan rasa prihatin yang mendalam untuk 6 mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB yang mengalami kecelakaan dalam peristiwa ini dan para orang tuanya.
“ITB akan membantu semua upaya dan pembiayaan pengobatan para mahasiswa yang mengalami kecelakaan pada peristiwa ini,” kata Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi, Miming Miharja, melalui siaran persnya, Sabtu malam.
ITB juga disebut akan segera melakukan penelitian menyeluruh terhadap bagian-bagian Gedung CADL dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa yang akan datang.
Baca Juga: Insiden Berdarah Wisuda ITB, Jari Mahasiswi Putus, Kepala Retak
“Semoga para mahasiswa yang mengalami kecelakaan dalam peristiwa ini segera pulih seperti sediakala,” tutup Miming.
Kejadian itu dilaporkan berlangsung pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu di lokasi tengah berlangsung wisuda.
Batu-batu tempel pada salah satu tiang di pojok gedung runtuh. Batu tempel itu berukuran sekitar 15 cm, 20 cm, hingga 25 cm, yang ada pada 2 sisi tiang kolom pada ketinggian lantai 2 di pojok bangunan.
Salah satu mahasiswi yang menjadi korban berinisial L, harus kehilangan jari manis sebelah kirinya dalam kejadian ini. Potongan jari manis itu ditemukan kemudian, lalu disusulkan ke rumah sakit. Selain itu, sang mahasiswi juga mengalami lecet-lecet di banyak tempat.
Baca Juga: Batu Tempel Gedung ITB Jatuh, 6 Mahasiswa Terluka