Pascabentrok Berdarah, Mahmoud Abbas Bekukan Kontak dengan Israel

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 22 Juli 2017 | 09:25 WIB
Pascabentrok Berdarah, Mahmoud Abbas Bekukan Kontak dengan Israel
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan akan membekukan kontak dengan Israel, mengenai tindakan pengamanan baru di sebuah lokasi suci Yerusalem yang sangat sensitif, setelah terjadi bentrokan mematikan pada hari sebelumnya.

Abbas mengatakan dalam sebuah pidato bahwa pembekuan akan tetap berlaku, sampai Israel mencabut tindakan di kompleks masjid Haram al-Sharif, yang oleh orang Yahudi disebut sebagai Bukit Bait Suci.

"Saya, atas nama pemimpin Palestina, mengumumkan ... pembekuan semua kontak dengan negara pendudukan di semua tingkat, sampai Israel membatalkan semua tindakan terhadap rakyat Palestina secara umum, Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa pada khususnya," kata Abbas yang langsung disambut tepuk tangan dari pejabat Palestina.

Abbas menyebut tindakan tersebut salah jika ditampilkan sebagai tindakan pengamanan untuk menguasai masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Palestina Bantah Kesehatan Mahmoud Abbas Merosot

Tidak jelas apakah langkah tersebut akan berlaku jika keamanan sudah tenang antara Otoritas Palestina dan Israel.

Kedua belah pihak memiliki berbagai kontak pada berbagai isu lainnya, dengan kesepakatan terakhir diumumkan terkait dengan air dan listrik.

Upaya perdamaian Israel-Palestina terhenti sejak sebuah inisiatif pimpinan AS ambruk pada tahun 2014, meskipun Presiden AS Donald Trump telah mencari cara untuk memulai kembali perundingan.

Pidato Abbas muncul setelah tiga orang Palestina terbunuh dan beberapa ratus lainnya cedera pada hari Jumat (21/7/2017), dalam bentrokan antara pemrotes dan pasukan Israel, mengenai tindakan pengamanan baru di tempat suci tersebut.

Kerusuhan tersebut menyusul sebuah keputusan oleh menteri Israel untuk tidak memerintahkan pemindahan detektor logam yang dipasang di pintu masuk ke kompleks tersebut, yang mencakup masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock, menyusul sebuah serangan di dekatnya seminggu yang lalu yang menewaskan dua polisi.

Baca Juga: Mahmoud Abbas Bubarkan Pemerintah Persatuan Palestina

Untuk mengantisipasi demonstrasi pada hari Jumat, polisi Israel melarang orang-orang di bawah 50 memasuki Kota Tua di Yerusalem Timur, sementara semua perempuan diijinkan masuk. [AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI