Suara.com - Menurunnya performa Andrea Iannone bersama Suzuki membuat Cal Crutchlow angkat bicara. Pebalap LCR Honda ini menilai Iannone telah membuang-buang bakatnya.
Setelah empat musim di Ducati, Iannone hijrah ke Suzuki pada tahun ini menggantikan Maverick Vinales yang hengkang ke Movistar Yamaha.
Namun, sembilan seri yang telah dilaluinya tidak seperti yang diharapkan. Bahkan, bisa dibilang layaknya bencana kecil.
Pebalap Italia itu tercatat tiga kali gagal finis: MotoGP Qatar, Spanyol, dan Jerman. Dan posisi terbaiknya, sejauh ini, hanyalah finis ketujuh di Circuit of the Americas, Texas, Amerika Serikat, 23 April.
Baca Juga: Gonzales Gagal Eksekusi Penalti, Arema Dibungkam Semen Padang
Akibatnya, Iannone baru mendulang 28 poin, dan menempati urutan 16 klasemen sementara--peringkat terburuk dalam lima musimnya di kelas MotoGP.
Anjloknya performa Iannone mengundang kecaman dan kritikan. Diantaranya dari legenda Suzuki, Kevin Schwantz, yang meminta Iannone fokus pada pekerjaannya.
Kritikan yang tidak jauh berbeda juga datang dari mantan pebalap Randy Mamola yang kini jadi komentator. Mamola mengingatkan Iannone untuk meningkatkan performanya.
Sementara itu, tak ketingggalan, Crutchlow juga mengkritisi jebloknya prestasi Iannone. Kritik ini sebagai wujud perhatian Crutchlow yang pernah sama-sama membela Ducati dengan Iannone pada tahun 2014.
Baca Juga: Kemendagri Dorong Pemda Buat Perda Ormas Anti-Pancasila
"Saya tahu bagaimana cara (Iannone) berkendara, saya pernah di Ducati dan dia pebalap terbaik Ducati saat itu," ujar Crutchlow, 31 tahun, dikutip dari Motorsport, Sabtu (22/7/2017).
"Dia telah melakukan beberapa hal fantastis, seperti cara dia menggunakan gas dan rem pada saat yang bersamaan. Tapi, dia telah membuang bakatnya. Dia hanya tidak menghiraukannya, sama sekali tidak menghiraukan," lanjut pebalap asal Inggris.
Suzuki mengalami masa sulit di musim ketiganya usai kembali ke arena MotoGP pada tahun 2015. Musim lalu, Suzuki meraih empat podium, satu diantaranya jadi juara, yakni di Silverstone, Inggris, lewat kontribusi Vinales.
Rekan setim Iannone, Alex Rins, baru empat kali turun balapan usai mengalami cedera patah tangan. Prestasi terbaik rookie MotoGP itu adalah finis kesembilan di Qatar.
Terkait menurunnya performa Iannone, Rins mencoba membelanya. Menurutnya, Iannone tengah menghadapi tantangan beradaptasi dengan gaya balapnya setelah empat musim bersama Ducati.
"Apa yang Iannone hadapi tidak muda, datang setelah empat tahun mengendarai Ducati, kemudian menunggangi Suzuki," ujar Rins, 21 tahun.
"Anda harus mengubah semua kebiasaan Anda, karena ini motor yang sama sekali berbeda. Semoga dia bisa melakukannya, agar dia juga bisa menunjukkan potensi motornya," pungkas pebalap asal Spanyol.