Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memuji salah satu keberanian Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai presiden, di tengah kondisi kritis yang dialami militer Indonesia.
Ketika itu, Presiden RI kelima tersebut, melakukan kerja sama alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan negara adidaya dari Eropa Timur, Rusia.
Kolaborasi alutsista itu terjadi di tengah embargo yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Indonesia.
Megawati, yang menjabat sebagai presiden setelah Presiden (Alm) KH Abdurrahman Wahid lengser, membeli sejumlah pesawat tempur Sukhoi dari Rusia.
Baca Juga: Megawati Ingin Militer Indonesia Disegani seperti Zaman Soekarno
"Hasilnya kita ditakuti (sekarang) karena punya Sukhoi," ujar Gatot dalam pembekalan kepada 437 calon perwira TNI yang dihadiri Megawati di Aula Gatot Subroto, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2017).
"Semoga ini dapat memacu Komisi I (DPR) untuk mempercepat (pengadaan alutsista) sehingga angkatan darat, udara, dan laut dapat hebat seperti dulu," lanjut Gatot.
Sebelumnya, Gatot memang meminta Komisi I DPR untuk mendesak pemerintah agar mempercepat pengadaan alutsista berupa kapal selam kilo class dan pesawat jenis Sukhoi SU-35 untuk TNI Angkatan Udara.
"Mudah-mudahan Komisi I DPR bergerak cepat menekan Kementerian Pertahanan mempercepat pengadaan kapal selam dan Sukhoi," ujar Gatot. [Antara]
Baca Juga: Jokowi: Penduduk Muslim Potensi dan Kekuatan Indonesia