Mensos Khofifah Tinjau Bencana Banjir di Belitung Timur

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 20 Juli 2017 | 21:20 WIB
Mensos Khofifah Tinjau Bencana Banjir di Belitung Timur
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau banjir di Belitung Timur, Bangka Belitung. [Dok Kementerian Sosial]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti diketahui, hujan deras yang berlangsung sejak Jumat (14/7) hingga Minggu (16/7) menyebabkan banjir yang luas di beberapa wilayah di Kabupaten Belitung dan
Kabupaten Belitung Timur.

Terdapat enam kecamatan di Kabupaten Belitung Timur yang terendam banjir yaitu Kecamatan Simpang  Renggiang, Kepala Kampit, Dendang, Damar, Gantung, dan Manggar. Di desa pangkalan kecamatan Gantung - Belitung Timur ketinggian air  sampai atap rumah.

Akses jalan penghubung antar kecamatan di Kabupaten Belitung Timur juga terputus  dikarenakan salah satu bendungan jebol dan menyebabkan banjir hingga lebih tiga meter.

Temui Pengungsi

Baca Juga: Iriawan Bantah Digeser dari Kapolda karena Gagal Tangani Novel

Usai menyampaikan arahan, Mensos menuju posko pengungsi di Masjid Al Makmur Kecamatan Gantung. Mensos menemui beberapa lansia yang sedang sakit dan kehilangan rumahnya akibat diterjang banjir, meninjau Posko Kesehatan Ibu dan anak, serta memberikan sapaan dan penguatan kepada pengungsi.

Mensos bersama rombongan kemudian meninjau salah satu lokasi terparah terdampak banjir yakni di desa pangkalan yang dikenal dengan Kampung Bugis Nelayan, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.

Di wilayah ini air masih menggenangi sebagian besar rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa. Warga desa yang tengah membersihkan rumah dan mencuci perabot tampak menghentikan aktivitasnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan Mensos.

"Sabar ya, bu," ucap Mensos lirih kepada seorang ibu yang memeluknya. Perempuan berjilbab ini menangis mengisahkan rumahnya terendam banjir.

Kampung Bugis Nelayan merupakan salah satu wilayah yang cukup lama terendam banjir, yakni lima hari berturut-turut. Para kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan kini tak bisa mencari ikan.

Baca Juga: Kemensos Siap Dampingi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Gundar

"Tempat penampungan ikan habis diterjang banjir, peralatan mencari ikan juga sudah hanyut semua. Sementara toko kelontong saya juga terendam banjir. tidak ada yang bisa diselamatkan," kata Antoni (40) yang berprofesi sebagai nelayan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI