Cerita Polisi Soal Perencanaan Membunuh Ahok Lewat Telegram

Kamis, 20 Juli 2017 | 16:44 WIB
Cerita Polisi Soal Perencanaan Membunuh Ahok Lewat Telegram
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto [Suara.com/Agung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengakui pernah ada rencana pembunuhan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika masih menjabat gubernur Jakarta. Perencanaan tersebut terlacak diaplikasi Telegram.

"Itu (ancaman pembunuhan Ahok melalui telegram) ada laporannya, sudah diserahkan ke Menteri Kominfo," kata Setyo di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017)

Namun, Setyo tak menjelaskan secara rinci mengenai isi dan siapa pihak yang merencanakan pembunuhan terhadap Ahok. Kasus ini mengemuka setelah pemerintah berencana memblokir aplikasi Telegram karena sering dipakai untuk propaganda teroris.

Setyo mengatakan polisi bekerjasama dengan Kominfo untuk menindaklanjuti aktivitas mencurigakan di Telegram.

"Itu ada tujuh ratus halaman laporannya, laporan Menkominfo itu tentang telegram ada tujuh ratus. terkait dengan berbagai hal, ada ujaran kebencian, ada ancaman, ada terorisme, banyak. Dan Telegram sudah disomasi oleh kementerian Kominfo tapi tidak ada respon, oleh sebab itu, diblokir ditutup," kata Setyo.

Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga mengakui mendapatkan bocoran ancaman pembunuhan Ahok melalui aplikasi percakapan tersebut

"Saya tidak main Telegram, tapi saya dapat info seperti itu. Makanya Telegram kemarin dapat sanksi diblokir Kominfo ya, ya blokir saja," kata Djarot usai menghadiri acara peluncuran buku: Ahok di Mata Mereka di Hotel Pullman, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).

Djarot mengaku sangat mendukung keputusan pemerintah yang telah menutup Telegram lantaran kerap digunakan kelompok teroris untuk menyebar propaganda.

"Karena di situ banyak sekali pembicaraan konten-konten tentang radikalisme salah satunya ancaman kepada Pak Ahok," kata Djarot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI