Indonesia Diminta Baca Qunut Nazilah PascaIsrael Tutup Al Aqsa

Kamis, 20 Juli 2017 | 16:15 WIB
Indonesia Diminta Baca Qunut Nazilah PascaIsrael Tutup Al Aqsa
Masjid Al Aqsa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) protes Pemerintah Israel tutup Masjid Al Aqsa. Mereka meminta Israel membuka kembali kawasan Al Quds Al Syarif.

"MUI Mengutuk keras kebijakan Zionis Israel yang menutup Masjid Al Aqsa setelah kasus penyerangan tiga warga Palestina kepada dua polisi Israel minggu lalu dan mendesak agar Israel segera membuka kembali Al Quds Al Syarif guna menghindari eksalasi dan ketegangan antara umat Islam, khususnya warga muslim Palestina yang telah sepakat untuk shalat Jumat besok dengan jumlah besar," ujar Wakil Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan dalam jumpa pers di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Kamis (20/7/2017).

MUI juga mendesak OKI (Organisasi Kerjasama Islam) mengadakan pertemuan khusus untuk membahas isu yang sangat sensitif. Sebab kebijakan Israel merupakan bentuk pelanggaran terhadap piagam PBB (Persatuan Bangsa-bangsa) tentang kebebasan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

"Kami meminta pemerintah Indonesia berinisiatif menekan Dewan Keamanan PBB supaya mengadakan sidang khusus," ucap dia.

Baca Juga: Tak Sengaja, PM Israel Akui Puluhan Kali Serang Suriah

MUI menghimbau umat Islam membaca doa Qunut Nazilah  dan berdoa demi kedamaian, keselamatan dan keamanan bangsa Palestina dalam menjaga Mesjia Al Aqsa. Doa Qunut Nazilah merupakan salah satu doa khusus yang dibacakan dalam sholat umat Islam, ketika umat Islam sedang mendapatkan bencana wabah, peperangan dan sebagainya.

"Kami mengingatkan Zionis Israel agar tidak memanfaatkan konflik internal negara-negara di kawasan Timur Tengah, khususnya Gulf Cooperation Council (GCC) untuk memperluas Yahudinisasi Palestina," tandasnya.

Sebelumnya, Israel mengklaim menjadi pemilik tunggal seluruh wilayah kota tua Yerusalem, berikut kompleks Masjid Al Aqsa di dalamnya.

Karenanya, seperti dilansir Daily Sabah, Senin (17/7/2017), Menteri Keamanan Umum Israel Gilad Erdan menegaskan, pihaknya berwenang membuka ataupun menutup kompleks Masjid Al Aqsa dari pengunjung Palestina.

Klaim kepemilikan tunggal atas Yerusalem tersebut merupakan respons termutakhir Israel, setelah tiga pria bersenjata menyerang dua polisi Israel di kompleks masjid tersebut. Sejak pekan lalu, Israel menutup kompleks masjid tua itu dari warga Palestina. Namun, Israel akhirnya kembali membuka akses ke masjid itu meski tetap memasang detektor logam dan kamera pengawas yang ditolak warga Palestina.

Baca Juga: Gadis Israel Dibunuh Ayahnya karena Pacaran dengan Pria Muslim

Sementara Kepala Pengelola Masjid Al Aqsa Sheikh Omar Qiswani tetap menyerukan kaum Muslim Palestina maupun Israel untuk menolak masuk ke kompleks suci tersebut kalau dipaksa melewati alat detektor logam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI