Suara.com - Militer Suriah, paramiliter Hizbullah, dan pejuang rakyat Suriah yang berjuang melawan gerombolan ISIS selama ini menuding Israel bak “serigala berbulu domba”. Sebab, Israel disebut kerapkali melakukan serangan ke Suriah tapi tidak menyasar ISIS.
Tudingan seperti itu pula yang selama ini dibantah oleh rezim Israel. Namun, secara tak sengaja, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justr mengakui sudah puluhan kali melakukan serangan militer ke wilayah Suriah.
Namun, mereka membantah serangan itu ditujukan untuk militer Suriah yang tengah bertempur melawan gerombolan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), melainkan konvoi tentara Hizbullah.
Baca Juga: Survei ICW Klaim Masyarakat Percaya KPK dan Presiden
Benjamin tak sengaja mengakui serangan ke Suriah itu tatkala bertemu secara tertutup dengan PM Hungaria, Republik Ceko, dan Slovakia di Budapest, Rabu (19/7/2017).
Ketika itu, Benjmain yang tengah mengakui serangan tersebut tak sadar bahwa pelantang suara di ruangan tersebut masih menyala.
”Kami memblokir perbatasan di Mesir dan Dataran Tinggi Golan. Kami bangun tembok karena ada ISIS. Tapi, juga untuk membendung Iran yang mendukung Hizbullah. Kami menyakiti (serangan militer) mereka. Bahkan puluhan kali menyakiti,” tuturnya.
Untuk diketahui, Israel selama ini berkilah menyerang wilayah Suriah karena ingin membunuh tentara Hizbullah.
Selain Iran, Israel sejak dulu menganggap Hizbullah—partai politik yang juga memunyai sayap militer berbasis di Lebanon—sebagai musuh bebuyutannya. Sebab, Israel pernah dikalahkan Hizbullah dalam peperangan tahun 2006.
Baca Juga: Balon Wakil Ahok Jadi Kasetpres