Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan isi buku berjudul Ahok di Mata Mereka penuh inspirasi. Djarot merupakan satu dari 51 tokoh yang ikut menyumbang tulisan.
"Kalau menurut saya itu sangat menginspirasi bagi kita. Di situ kita tidak berbicara tentang persoalan kalah dan menang. Tapi kita lebih banyak berbicara tentang masalah benar dan salah ya," ujar Djarot di Hotel Pullman, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Djarot bangga bisa menjadi bagian dari 51 penulis. Buku tersebut merupakan kado ulang tahun mantan gubernur Jakarta Ahok yang ke 51. Ahok kini dipenjara karena kasus penodaan agama.
"Kita tidak bicara masalah pembenaran, tapi kita bicara masalah kebenaran. Kalau kita bicara masalah kebenaran, maka kita harus bersumber kepada apa yang dimiliki oleh bangsa ini, artinya kita tolak ukirnya ya di Pancasjla, Bhinneka Tunggal Ika," kata Djarot.
Di buku tersebut, Djarot menulis dengan judul Kalau Pak Ahok Susah, Saya Juga Susah. Judul ini untuk memberikan contoh antara kepala daerah dan wakiln harus saling bersinergi.
"Karena banyak di provinsi atau kabupaten dan kota, masa-masa bulan madu kepala daerah dan wakilnya itu sangat singkat. Dan setelah itu bisa jalan berkelahi, sehingga terbelahlah masyarakat," kata Djarot.
Menurut Djarot kepala daerah yang tak sinergi dengan wakil sama artinya lupa kalau dipilih rakyat dalam satu paket.
Meski begitu, Djarot mengakui sering berselisih dan beda pendapat dengan Ahok ketika memimpin di DKI. Namun, hal itu tidak berlangsung lama.
"Kalau itu masalah secara prinsipil tentu kami akan berhadapan dengan Ahok. Tapi ketika persoalan-persoalan itu tidak prinsipil dan bisa kita selesaikan dengan baik," kata dia.
"Kalau menurut saya itu sangat menginspirasi bagi kita. Di situ kita tidak berbicara tentang persoalan kalah dan menang. Tapi kita lebih banyak berbicara tentang masalah benar dan salah ya," ujar Djarot di Hotel Pullman, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Djarot bangga bisa menjadi bagian dari 51 penulis. Buku tersebut merupakan kado ulang tahun mantan gubernur Jakarta Ahok yang ke 51. Ahok kini dipenjara karena kasus penodaan agama.
"Kita tidak bicara masalah pembenaran, tapi kita bicara masalah kebenaran. Kalau kita bicara masalah kebenaran, maka kita harus bersumber kepada apa yang dimiliki oleh bangsa ini, artinya kita tolak ukirnya ya di Pancasjla, Bhinneka Tunggal Ika," kata Djarot.
Di buku tersebut, Djarot menulis dengan judul Kalau Pak Ahok Susah, Saya Juga Susah. Judul ini untuk memberikan contoh antara kepala daerah dan wakiln harus saling bersinergi.
"Karena banyak di provinsi atau kabupaten dan kota, masa-masa bulan madu kepala daerah dan wakilnya itu sangat singkat. Dan setelah itu bisa jalan berkelahi, sehingga terbelahlah masyarakat," kata Djarot.
Menurut Djarot kepala daerah yang tak sinergi dengan wakil sama artinya lupa kalau dipilih rakyat dalam satu paket.
Meski begitu, Djarot mengakui sering berselisih dan beda pendapat dengan Ahok ketika memimpin di DKI. Namun, hal itu tidak berlangsung lama.
"Kalau itu masalah secara prinsipil tentu kami akan berhadapan dengan Ahok. Tapi ketika persoalan-persoalan itu tidak prinsipil dan bisa kita selesaikan dengan baik," kata dia.