Bandar Sabu Satu Ton Pakai Jasa Nelayan karena Tahu Jalur Laut

Rabu, 19 Juli 2017 | 18:14 WIB
Bandar Sabu Satu Ton Pakai Jasa Nelayan karena Tahu Jalur Laut
Sejumlah anggota Dit Narkoba Polda Metro Jaya memeriksa paket-paket sabu yang gagal diselundupkan di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta mengungkapkan lima anak buah kapal Wanderlust yang mengangkut sabu seberat satu ton merupakan nelayan asal Taiwan.

"Mereka memang berada di Taiwan, namun kemampuan mereka sebagai seorang nelayan," kata Nico di Polda Metro Jaya, Rabu (19/7/2017)

Kelima nelayan dimanfaatkan bandar besar Cina untuk menyelundupkan sabu dari Guang Zho ke Indonesia lewat jalur laut.

"Ditunjuk oleh orang Cina itu untuk turun dari Taiwan dan masuk ke Burma, kemudian menyusuri pantai barat hingga masuk ke selat Sunda," kata dia.

Bandar memakai jasa mereka karena mengetahui jalur-jalur rahasia agar tak ditangkap aparat.

"Jadi di turun ke pantai barat, bukan melewati Batam terus Bangka Belitung, tapi lewat pantai barat terus langsung lepas hingga Samudera Hindia, jadi sulit penemuan satu ton," kata dia.

Sabut yang ditaksir seharga Rp1,5 triliun itu akan diselundupkan ke Jakarta. Kapal pengangkutnya mendarat di Serang, Banten.

Tapi upaya memasukkan sabu ke Jakarta gagal setelah aparat menangkap empat warga Taiwan di Serang, pada Kamis (13/7/2017) dinihari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI