Artis-artis Digaruk dalam Kasus Narkoba Bukan Pencitraan Polisi

Rabu, 19 Juli 2017 | 15:51 WIB
Artis-artis Digaruk dalam Kasus Narkoba Bukan Pencitraan Polisi
Pretty Asmara (rambut pirang) dirilis ke media oleh Direktorat Resere Narkoba, Polda Metro Jaya, Selasa (18/7/2017). Pretty ditangkap bersama tujuh artis lainnya karena dugaan kepemilikan sabu, ekstasi dan happy five. [suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa hari terakhir, polisi menangkap sejumlah artis terkait kasus narkoba. Mulai dari Axel Matthew Thomas, kemudian Pretty Asmara yang dibekuk bersama tujuh artis.

Anggota Komisi II DPR Eddy Kusuma Wijaya‎ mendukung polisi memberantas peredaran narkoba.

Eddy tidak sepakat jika penangkapan terhadap sejumlah artis Ibu Kota dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan citra Korps Bhayangkara.

Sebaliknya, penangkapan orang-orang dari kalangan artis menunjukkan bahwa narkoba telah menyusup ke semua kelas sosial.

"Narkoba ini sudah merasuk kepada seluruh lapisan masyarakat, anak-anak, pelajar, orang tua, dalam operasi pemberantasan narkoba, baik polisi atau BNN dia tidak melihat siapa itu, latar belakang, jabatan, profesi, tapi pelakunya. Itu bisa siapa saja, bisa artis, pejabat, petugas polisi, siapa saja yang menjadi sasaran operasi penegakan hukum pemberantasan narkoba," ujar Eddy di DPR, Jakarta, Rabu (19/7/2017).‎

Polri dan BNN, kata Eddy, selama ini bekerja keras untuk upaya membasmi narkoba. Politikus PDI Perjuangan ini mengajak berbagai elemen masyarakat untuk mendukung.

"Kalau saya lihat BNN dan Polri itu sudah bekerja keras. Tinggal nanti membuat partisipasi masyarakat dalam pemberantasan narkoba," tuturnya.‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI