Suara.com - Warga Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sempat digegerkan oleh adanya benda logam berbentuk bulat tiba-tiba jatuh dari langit, Selasa (18/7/2017) sekitar pukul 09.30 WIB.
Salah seorang warga Sungai Batang, Sidik (30), mengatakan kepada Antara, logam bulat tersebut tiba-tiba jatuh dengan bunyi sangat keras.
"Kami sangat kaget dengan bunyi tersebut, sehingga kami langsung ke lokasi tempat jatuh benda itu," katanya.
Baca Juga: Media Asing: HTI Tak Lakukan Kekerasan seperti FPI
Sesampai di lokasi, warga menemukan benda logam berbentuk bulat di jalan kelas c atau kabupaten yang menghubungkan Maninjau-Sungai Batang.
Akibatnya, jalan tersebut berlubang dan menghitam seperti bekas terbakar. "Dengan temuan itu, kami langsung menghubungi wali nagari," katanya pula.
Wali Nagari Sungai Batang Jon Hendra menuturkan, logam bulat berdiameter sekitar 110 sentimeter dengan berat sekitar 7,4 kilogram tersebut sampai di tanah dengan suhu sangat panas dan mengeluarkan asap.
Benda tersebut baru mendingin sekitar satu jam kemudian, dan diduga benda itu jatuh dari langit.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof Dr Thomas Djamaluddin mengatakan, benda itu teridentifikasi sebagai komponen roket Chang Zheng-3A milik Tiongkok.
Baca Juga: Disergap Gerilyawan Komunis, 4 Ajudan Presiden Duterte Tertembak
Roket itu, kata dia, digunakan untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pada tanggal 13 April 2007 atau 10 tahun silam.
“Benda yang jatuh itu adalah tabung hydrazine atau tabung bahan bakar roket,” terangnya.
Ia menuturkan, roket CZ-3A milik Tiongkok itu memunyai orbit lonjong dengan ketinggian 10 ribu kilometer.
Ketika berada di orbitnya, roket yang terpotong itu tak langsung jatuh ke Bumi melainkan melayang mengelilingi planet ini.
Namun, kata dia, semakin lama roket yang melayang itu akan mengalami penurunan ketinggian. Tatkala berada di ketinggian 120 kilometer, potongan roket itu ditarik oleh daya gratvitasi sehingga terjatuh.
“Itulah kenapa potongan roket yang pecah pada 10 tahun lalu baru jatuh ke Bumi pada tahun ini,” terangnya.