“Benda yang jatuh itu adalah tabung hydrazine atau tabung bahan bakar roket,” terangnya.
Ia menuturkan, roket CZ-3A milik Tiongkok itu memunyai orbit lonjong dengan ketinggian 10 ribu kilometer.
Ketika berada di orbitnya, roket yang terpotong itu tak langsung jatuh ke Bumi melainkan melayang mengelilingi planet ini.
Namun, kata dia, semakin lama roket yang melayang itu akan mengalami penurunan ketinggian. Tatkala berada di ketinggian 120 kilometer, potongan roket itu ditarik oleh daya gratvitasi sehingga terjatuh.
Baca Juga: Media Asing: HTI Tak Lakukan Kekerasan seperti FPI
“Itulah kenapa potongan roket yang pecah pada 10 tahun lalu baru jatuh ke Bumi pada tahun ini,” terangnya.