Di Hotel Pullman, Nusron Ungkap Kenapa Mati-matian Bela Ahok

Rabu, 19 Juli 2017 | 14:18 WIB
Di Hotel Pullman, Nusron Ungkap Kenapa Mati-matian Bela Ahok
Politisi Golkar Nusron Wahid di acara peluncuran buku: Ahok di Mata Mereka di Ballroom Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Di acara peluncuran buku berjudul Ahok di Mata Mereka di Ballroom Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta, Rabu (19/7/2017), Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia I (Sumatera dan Jawa) Partai Golkar Nusron Wahid menyatakan kekagumannya dengan Ahok.

"Kenapa saya begitu cinta dan mati-matian membela Ahok? Saya ketemu pertama di DPR, pas masih di Golkar. Dia anak buah saya di DPR," ujar Nusron.

Sebelum masuk ke Gerindra dan kemudian memutuskan keluar untuk menjadi independen, Ahok merupakan kader Partai Golkar. Dia pernah duduk di Komisi Pemerintahan DPR.

Nusron mengenang ketika Ahok terlibat pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Haji dan Zakat. Selama proses pembahasan, Ahok tidak pernah bolos masuk DPR.

"Saat itu saya lagi sosialisasi Ansor, sering bolos. Tapi Ahok nggak pernah absen. Sampai rapat malam pun dia ada. Saya pikir Ahok ini, padahal nggak pernah haji dan zakat," kata Nusron.

Tapi, pada suatu hari setelah Ahok tak jadi anggota dewan, ada yang membuat Nusron. Itu terjadi ketika Nusron memfasilitasi habib dari Majelis Rasulullah untuk bertemu Ahok. Ketika itu, habib ingin pemerintah kembali memberikan izin pemakaian kawasan Monas untuk acara keagamaan.

"Ahok bilang nggak boleh. Dia (habib) langsung ceritakan masalahnya ke Ahok, tetap Ahok nggak mau buka. Monas bukan tempat shalawatan kata Ahok," kata Nusron.

Ketika itu, Nusron berusaha meyakinkan Ahok bahwa jika dia mengizinkan penggunaan kawasan Monas untuk acara keagamaan, bisa menguntungkan Ahok secara politik, mengingat ketika itu Ahok sedang persiapan maju ke pilkada Jakarta tahun 2017.

"Saya bilang nanti bisa susah kalau maju lagi (kalau Monas tidak dibuka). Eh pembicaraan saya malah diomongin dia pas di Singapura," kata Nusron yang juga Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Walau kesal, Nusron mengakui Ahok merupakan pemimpin yang konsisten dengan penegakan aturan.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI