Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat tinggi lainnya belum berkomentar mengenai proklamasi tersebut.
Untuk diketahui, rezim kanan Ukraina berhasil melakukan kudeta dan naik ke tampuk kekuasaan sejak 2014. Sejak itulah banyak kelompok rakyat menyatakan memberontak dan melakukan perlawanan bersenjata. Hingga kekinian, jumlah korban jiwa dalam perang sipil itu mencapai 10.000 orang.
Baca Juga: Pansus Angket KPK Jalan Terus Meski Ketua DPR Tersangka Korupsi