Suara.com - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat Setya Novanto yang kini menjadi tersangka kasus korupsi proyek KTP elektronik, sudah tiga kali menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan NTT II.
"Daerah pemilihan NTT II meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote, Sabu, Alor, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya," kata juru bicara KPU Provinsi NTT, Yosafat Koli, di Kupang, dikutip dari Antara, Rabu (19/7/2017).
Data menunjukkan pada pemilu legislatif tahun 2004, Novanto terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dengan meraih 75.319 suara.
Pada pemilu legislatif 2009, ia kembali terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014 dari dapil NTT dengan perolehan suara 70.882 suara.
Sementara pada pemilu 2014, ia berhasil meraup 69.586 suara dan mengantarnya kembali menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019, dan kemudian menjabat sebagai Ketua DPR RI.
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Novanto sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan paket penerapan KTP berbasis nomor induk kependudukan secara nasional tahun 2011-2012 pada Kemendagri.
Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung KPK Jakarta, Senin (17/7/2017) mengatakan Novanto yang saat penganggaran dan pelaksanaan KTP elektronik itu berlangsung menjabat sebagai ketua Fraksi Partai Golkar, berperan melalui seorang pengusaha bernama Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Saat ini, Novanto tengah menunggu jadwal panggilan penyidik KPK untuk pemeriksaan sebagai tersangka. Novanto diyakini punya info-info valid menyangkut proyek e-KTP.