Suara.com - Kepala Panti Marsudi Putra Handayani Kementerian Sosial Neneng Heriyani mengatakan sembilan murid sekolah yang melakukan bullying terhadap siswi SD negeri kelas VI berinisial SW akan digembleng di panti agar kelak jangan lagi mengulangi perbuatan.
"Itu selama tiga bulan mereka mendapatkan pendidikan dan melihat sampai sejauh mana apakah mereka juga ada trauma nanti kita akan upayakan dengan terapi. Dan juga pemeriksaan secara fisik untuk mereka secara medis dan kita berikan juga safe house rumah aman untuk memberi perlindungan kepada mereka walaupun mereka pelaku," kata Neneng di Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017), malam.
Pelaku dan korban merupakan teman sepermainan. Mereka punya geng namanya Brother Of Santay. Mereka terlibat perselisihan gara-gara ucapan dan puncaknya di pusat perbelanjaan Thamrin City.
Neneng mengatakan setelah masa penempaan mental kesembilan murid selesai diharapkan sekolah kembali menerima mereka.
"Mereka kemudian bisa kembali lagi ke arah yang lebih baik lagi selama di kita. Mudah - mudahan pihak sekolah mau menerima kembali. Ya, untuk bagaimana pun kita harus menyadari bahwa sekolah itu hak dasar yang paling penting bagi anak," ujar Neneng.
Sebelumnya, anak-anak itu dikeluarkan oleh sekolah masing-masing setelah terlibat kasus bullying.
Menurut pengamatan Suara.com, sembilan anak sejak pagi dimintai keterangan penyidik di Polsek Tanah Abang. Mereka baru keluar sekitar 21.30 WIB. Mereka terlihat memakai masker dan didampingi orangtua masing - masing.
Mereka langsung dibawa dengan mobil Toyota Avanza berwarna hitam milik Kementerian sosial untuk dikirim ke panti.