Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa partainya tetap berada dalam koalisi pemerintah.
"PAN sama PDIP itu tidak ada apa-apa, mesra-mesra saja, saya dengan telepon Pak Basarah (Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah), Pak Hasto (Sekjen PDI-P Hasto Hasto Kristiyanto), kemarin sama Mbak Mega (Megawati Soekarnoputri) tidak ada masalah," ujarnya.
"Cuma kan tidak ramai kalau teman-teman (wartawan) mungkin cuma mengutip satu pendapat. Apa perlu lagi begitu? Jangan ya, sedikit saja ramainya, jangan banyak-banyak," kata Zulkifli seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Baca Juga: Isu Hak Angket Barter Kasus E-KTP, Zulkifli: Jangan Lemahkan KPK
Sebelumnya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mempertanyakan sikap PAN yang tidak kompak dalam menyikapi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
"Kita dengan Pak Presiden dari awal kita itu ingin mendukung agar Presiden pemerintah sukses. Jadi kita koalisi itu bukan soal menteri, kalau menteri itu kan prerogatif Pak Presiden. Kita ingin sukses seperti negara-negara lain. Rakyat senang, kita senang," tambah Zulkifli.
Zulkifli juga membantah ada upaya untuk menggolkan calon PAN sebagai calon presiden pada 2019.
"Soal Pilpres kan nanti masih lama, tapi akhir pemerintah sukses jangan kita ribut politik terus. Kalau politik ribut terus tidak bisa membangun, stabilitas tidak ada, ramai terus, berantam lagi kita. Nah yang paling penting memang, sila keempat itu yang paling utama, musyawarah mufakat. Kita berharap, semua itu untuk kepentingan bangsa, negara, untuk kepentingan jangka panjang, jangan kepentingan jangka pendek, apalagi menghabisi satu sama lain," tutur Zulkifli.
Menurut dia, PAN juga bukan dalam posisi untuk mengkritisi kebijakan pemerintah, tapi meluruskan.
Baca Juga: PAN Diminta Keluar dari Koalisi, Zulkifli: Aman-aman Saja Kok
"Bukan mengkritisi, tapi meluruskan. Kalau ada yang kurang pas, kita luruskan, kita ingin presiden sukses. Kita ingin pemerintah sukses. Jangan habis waktu yang tidak perlu karena kesalahan kecil." "Kita ingin pemerintah tenggat waktu kan tinggal dua tahun lagi nih, fokus dan berhasil, sukses sehingga rakyat lebih baik, lebih sejahtera itu yang kita inginkan. Seperti infrastruktur di mana-mana kan infrastruktur, Sumatera, Jawa supaya fokus," ucap Zulkifli.