Suara.com - Banyak rahasia gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang terkuak, setelah mereka kehilangan kekuasaan dan kontrol terhadap seluruh wilayah Irak.
Termutakhir, seperti dilansir laman globalresearch.ca, Selasa (18/7/2017), sebundel dokumen ISIS berisi daftar gaji tentara mereka berhasil disita kepolisian Irak di kota tua Mosul.
Berdasarkan dokumen yang kali pertama dipublikasikan Iraqi News dan Sputnik News tersebut, ISIS ternyata menggaji tentara mereka sesuai dengan jumlah keluarga tanggungan.
Baca Juga: Sebelum Jadikan Novanto TSK, KPK Punya Ribuan Petunjuk
Setiap pemimpin kelompok petempur digaji USD500 atau setara Rp6,6 juta. Sementara bawahannya menerima gaji bervariasi sesuai jumlah istri dan anak-anak. Tapi, gaji mereka tak lebih dari USD300 atau Rp4 juta.
Seorang anggota bernama Abu Jana (26) misalnya, dalam dokumen itu disebutkan menerima gaji USD184 atau setara Rp2,4 juta karena memunyai tiga orang anak.
Sementara rekannya bernama Abu Nasser menerima gaji lebih tinggi, USD256 (Rp3,4 juta) karena memunyai satu istri dan enam anak.
Sementara untuk anggota ISIS yang lajang atau secara hukum “belum” punya istri, mendapatkan upah USD70 atau setara Rp1 juta. Selain gaji, mereka juga menerima tunjangan uang makan senilai USD40 atau Rp500 ribu.
Baca Juga: Setnov Tersangka, Golkar Larang Kader Bicara Seenaknya ke Media
Dokumen itu juga mengungkapkan, seorang “emir” atau pejabat teras ISIS mendapat gaji besar plus fasilitas-fasilitas lain.
Misalnya, para emir diberikan makanan khusus dan hak untuk menjual barang-barang jarahan perang.