Jika Geng Brother Of Santay yang Bully Teman Penerima KJP, Cabut!

Selasa, 18 Juli 2017 | 19:30 WIB
Jika Geng Brother Of Santay yang Bully Teman Penerima KJP, Cabut!
Djarot Saiful Hidayat kunjungi Monas, Jumat (30/6/2017) (Suara.com/Bowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat memerintahkan Dinas Pendidikan Jakarta untuk memberikan sanksi tegas kepada sembilan murid sekolah yang melakukan bullying terhadap siswi SD negeri di Tanah Abang, Jakarta Pusat, kelas VI, berinisial SW.

Djarot mengatakan jika mereka terbukti bersalah, harus diberi sanksi berupa dikeluarkan dari sekolah.

"Saya sampaikan kasih sanksi yang tegas supaya jadi pembelajaran. Bukan hanya bagi pelaku, tapi yang lain agar tidak coba-coba dan tidak main-main untuk melakukan hal yang sama," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Jika pelaku merupakan peserta program Kartu Jakarta Pintar, kata Djarot, Dinas Pendidikan DKI harus mencabut fasilitas tersebut.

"Saya minta dinas coba dicek apakah menerima KJP atau tidak, kalau terima, cabut KJP-nya. KJP membikin orang pintar, bukan hanya pintar sekolahnya tapi dalam bersikap. Makanya KJP harus nontunai karena ada unsur pendidikan karakter," kata Djarot.

Djarot ingin kasus ini menjadi pelajaran kepada keluarga untuk mendidik anak sebaik mungkin.

"Selanjutnya saya minta dengan sangat, keluarga, orangtua juga harus terlibat untk bisa mengontrol dan awasi putra putrinya. Saya berharap jangan sampai ada lagi terulang kasus bullying," kata Djarot.

Wakil Kepala Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang Komisaris Eko Prasetyo mengatakan kasus tersebut sekarang sedang ditangani petugas setelah korban melapor.

Dari keterangan para pelaku, ternyata mereka berbohong kepada orangtua untuk bisa pergi ke Thamrin City pada Jumat (14/7/2017). Kejadiannya ketika itu di lantai 3A.

"Mereka mengaku kepada orangtuanya saat itu sedang mengikuti kegiatan ekskul," kata Eko.

Sembilan anak tersebut berasal dari enam sekolah di Tanah Abang. Tapi, mereka teman sepermainan dalam geng yang mereka sebut Brother Of Santay.

"Ya, ini kan mereka membentuk kelompok kaya geng bermain aja. Itu mereka juga menerapkan etika - etika sendiri yang berlaku dalam geng," ujar Eko.

Penyelidikan kasus tersebut masih berlangsung. Pagi tadi, anak-anak tersebut dipanggil ke Polsek Tanah Abang. Eko belum mengungkapkan motif bullying.

"Ya, itu masuk materi penyelidikan. belum bisa ya," kata Eko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI