Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengusulkan pelaku bullying di Thamrin City, Jakarta Pusat, yang videonya viral di media sosial dikeluarkan dari sekolah. Bahasa halusnya, dikembalikan ke orangtua.
Djarot berharap dengan sanksi yang diberikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada pelaku bullying nanti, dapat membuat efek jera.
"Kembalikan saja ke orangtua sebagai penanggung jawab. Ini kan pembelajaran bagi siswa-siswa yang lain. Jadi jangan main-main, jangan coba-coba lakukan bullying, karena semua didata," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Selain itu, Djarot meminta pada setiap orangtua untuk bisa memberikan perhatian khusus pada anak.
Baca Juga: Wakil Rektor Gundar: Motif Bercanda Bullying Autis Kelewatan
"Untuk orangtua untuk ikut terlibat lah, ikut mengawasi pendidikan anaknya. Jadi bukan hanya tanggungjawab sekolah, orangtua juga. Karena dasar utama pendidikan itu ada di keluarga," ujar Djarot.
Untuk diketahui, belum lama ini viral video mahasiswa berkebutuhan khusus dibully di Kampus Gunadarma, Depok, Jawa Barat. Kini, ada lagi video sekelompok siswi mem-bully temannya beredar di media sosial sejak Minggu (16/7/2017).
Dalam video yang beredar, dua siswa terlihat menggunakan seragam sekolah menengah pertama (SMP) berwarna putih-biru mem-bully temannya yang mengenakan seragam berwarna putih-putih. Ada juga satu siswi yang mengenakan seragam putih-merah ikut menendang korban.
Satu siswi dan siswa yang menggunakan seragam putih-biru terlihat menjambak hingga akhirnya korban terjatuh. Tak hanya itu, mereka juga memukul dengan tangan.
Setelah memukul, keduanya meminta temannya mencium tangan mereka dan diabadikan dengan menggunakan kamera yang ada di telepon genggam siswa yang lain.
Baca Juga: Kemensos Minta Gundar Pertemukan Pelaku Bullying dengan Korban