Ayahnya lantas mendatangi dan mengancam pacar ibu Henriette untuk tak melindungi anak gadisnya. Karena terus diancam, perempuan itu lantas bersembunyi di rumah teman perempuannya.
Namun, ayah, ibu, dan pamannya berhasil mengetahui tempat persembunyian Henriette. Mereka lalu mendatangi rumah itu dan berupaya meyakinkan Henriette untuk kembali pulang. Polisi juga ketika itu ada di rumah tersebut.
Henriette ternyata berkukuh tak mau pulang kalau kedua orangtua ogah merestui keputusannya pindah agama dan menikahi lelaki pujaannya itu.
Sebagai jalan tengah, Henriette mau pindah dari rumah temannya ke kediaman seorang kerabat dengan syarat ia baru pindah ketika malam hari pada tanggal 13 Juni, tepat setelah dirinya mengikuti pesta kelulusan SMA.
Baca Juga: Novanto TSK, JK: Segala Perbuatan Tercela Pasti Ada Sanksinya
Sesampainya di rumah kerabat, Henriette secara jujur menceritakan sudah memunyai uang simpanan 400 Shekel di rekening pacarnya yang berada dalam penjara.
Ia menuturkan, bakal pindah agama dan menikah ketika sang pacar keluar dari penjara satu pekan setelah tanggal 13 Juni.
Ternyata, kerabatnya itu menceritakan seluruh rencana Henriette kepada si ayah. Orangtuanya lantas murka dan mendatangi rumah itu untuk membunuh putrinya sendiri.
Henriette tewas di dapur rumah setelah kehabisan darah yang mengucur dari lubang tusukan pada lehernya.
Baca Juga: Rapat Paripurna DPR Hari Ini Tanpa Dipimpin Novanto