Djarot dan Menteri PUPR Bahas Banyak Proyek di Pertemuan Tertutup

Selasa, 18 Juli 2017 | 11:16 WIB
Djarot dan Menteri PUPR Bahas Banyak Proyek di Pertemuan Tertutup
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melangsungkan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Selasa (18/7/2017). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melangsungkan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Selasa (18/7/2017).

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian PUPR, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini agenda utamanya terkait tindak lanjut perjanjian kerjasama Tol Akses Tanjung Priok. Seusai melakukan pertemuan tertutup, Basuki mengatakan banyak hal yang dibahas. Salah satunya soal pembangunan Simpang Susun Semanggi.

"Kita berkoordinasi hal-hal yang perlu dikoordinasikan DKI dan PU, soal semua pekerjan," kata Basuki di kantornya.

Menurut Basuki, Djarot ingin melakukan soft launching Simpang Susun Semanggi pada 29 Juli 2017. Basuki memastikan Sertifikat Layak Fungsi sudah diberikan sebelum uji coba dilakukan. Pembangunan Simpang Susun Semanggi rencanannya akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada HUT RI ke-72, yakni 17 Agustus.

Baca Juga: Djarot Perintahkan Investigasi Kasus Siswi SMP Dijambak-jambak

"Jadi kami yang bertanggung jawab untuk layak fungsinya. Akan kami siapkan sebelum 29 Juli. Mudah-mudahan sudah bisa dikeluarkan sertikatnya," ujar Basuki.

Selain itu, Basuki juga menyampaikan proyek ‎Bendungan Sukamahi dan Ciawi (Cipayung) di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, sudah ada penggantian tanahnya, sehingga tahun ini sudah bisa dikerjakan pemerintah.

"Kemudian untuk SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Jatiluhur dan Karian. Jadi ada dua spam yang sedang kita siapkan untuk menyuplai (air ke) Jakarta. Spam Jatiluhur 5 ribu liter per detik, spam Karian 4 ribu liter per detik. Kami koordinasikan dengan beliau," kata dia.

"Kemudian untuk jalan tol Cilincing kita minta juga penlok (penetapan lokasi) diperbarui karena ada pergeseran trase. Jadi banyak hal yang sebetulnya harus kita lakukan," lanjut Basuki.

Basuki mengatakan sisa masa jabatan Djarot sebagai gubernur DKI hanya tersisa tiga bulan. Djarot kata dia, tidak ingin meninggalkan pekerjaan, sehingga perlu dilakukan koordinasi antara DKI dengan Kementerian PUPR.

Baca Juga: Djarot Belum Lihat Video Siswi Dijambak dan Diseret Temannya

"Saya kira ini empati beliau untuk pekerjan yang harus disesuaikan. Karena ini nggak bisa selesai tahun ini, tahun depan atau dua tahun ke depan. Karena beliau harus tahu persis apa yang perlu disiapkan DKI," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI