Suara.com - Polda Metro Jaya mengakui masih mendalami keterangan perempuan berinisial K, yang menjadi pemandu wisata empat warga Taiwan pemasok sabu-sabut seberat satu ton.
"Masih kita dalami (keterangan K). Perempuan itu dibayar untuk melayani kebutuhan para tersangka selama berada di Anyer, Serang, Banten,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (17/7/2017).
Namun, Argo belum bisa memastikan apakah perempuan itu turut membantu penyeludupan narkoba yang dilakukan para tersangka.
Baca Juga: Wiranto Sebut Ada Usaha Penggantian Ideologi Negara dari Ormas
Polisi telah mengungkap penyelundupan sabu-sabu seberat satu ton di Serang, Banten pada Kamis (13/7/2017) dini hari.
Melalui pengungkapan tersebut, empat tersangka berinisial LMH, CWF, LGY dan HYL juga telah ditangkap. LMH ditembak mati karena dianggap melawan petugas.
Setelah kasus itu dikembangkan, polisi juga menangkap kapal Wanderlust di perairan Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (15/7/2017) dini hari.
Kapal berbendera Siera Leon itu diduga digunakan para pelaku untuk mengangkut sabu-sabu yang berasal dari Guang Zho, Tiongkok. Selain itu, polisi juga mengamankan empat Warga Taiwan terkait penangkapan kapal pesiar tersebut.