Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan tak akan ke dunia politik setelah pensiun dini dari dunia kepolisian. Paling tidak hingga kini.
Hal itu dikatakan Tito saat dengar pendapat di Komisi III DPR, Senin (17/7/2017). Sejumlah isu ditanyakan dalam rapat kali ini, termasuk isu keinginan Tito untuk pensiun dini. Di hadapan Komisi III, Tito meluruskan maksud keinginan pensiun dini yang sempat dia lontarkan ke media beberapa waktu lalu.
Tito mengaku tidak ada maksud tertentu dalam pernyataannya itu. Dia pun tidak mau disebut pernyataannya adalah pesan politik untuk kelompok tertentu.
"Saya tidak tertarik ke politik saya sampaikan. Itu jawaban saya sekarang, Insya Allah akan tetap seperti itu," kata Tito.
Baca Juga: Tito Karnavian Beberkan Bahan Kimia Bom Kampung Melayu
Dia pun meluruskan kembali maksud dari pernyataannya itu. Tito menduga pernyataannya tentang pensiun dini ini ada yang salah tangkap maknanya.
Dia menerangkan, jelang hari Bhayangkara beberapa media massa mengajukan untuk wawancara khusus kepadanya. Tito mengatakan tidak ingin menjadi Kapolri sampai 2022. Alasannya, kata Tito, waktu kepemimpinan yang lama tidak sehat untuk organisasi.
Organisasi membutuhkan penyegaran-penyegaran maupun pimpinan baru.
"Saya terlalu lama, kreativitas saya bisa menurun. Saya memberi kesempatan yang lain untuk jadi Kapolri. Saya sampaikan menjadi kapolri Pekerjaan terstres karena ini Polri terbesar di dunia setelah Tiongkok,” ujarnya.
Selain itu, Tito menegaskan, lama-lama menjabat Kapolri juga tidak bagus untuk kesehatan. Karenanya, dia menyatakan akan pensiun sebelum masuk masanya di 2022.
Baca Juga: Tito Karnavian: Peserta Aksi 112 Jangan Mengakali Polisi!
"Lalu ditanya, 'apakah akan masuk ke politik?' (Saya jawab) polisi saja sudah stres apalagi politik, banyak musuhnya," ungkap Tito.