Militannya Sering Utang, Restoran Terakhir ISIS di Irak Bangkrut

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 17 Juli 2017 | 13:59 WIB
Militannya Sering Utang, Restoran Terakhir ISIS di Irak Bangkrut
Sejumlah pasukan militer Irak berfoto dengan bendera ISIS yang diposisikan terbalik di Kota Tua Mosul pada Sabtu (8/7).[AFP/Ahmad al-Rubaye]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terpaksa dalam-dalam mengubur impiannya untuk membangun khilafah di Irak. Sebab, alih-alih semakin mapan, mereka justru mengalami kebangkrutan dan gerombolannya dikalahkan oleh militer Irak.

Termutakhir, Irak sudah mendeklarasikan pembebasan kota tua Mosul dan menjadikannya sebagai simbol keruntuhan ISIS di seantero negeri tersebut.

Setelah pembebasan Mosul, sisa gerombolan ISIS yang selamat dari pertempuran tercerai-berai dan saling berkelahi.

Tak hanya itu, seperti dilansir Iraqi News, Senin (17/7/2017), keuangan ISIS juga diyakini semakin sekarat. Bahkan, ISIS akhirnya menutup satu-satunya restoran milik gerombolan mereka yang tersisa, yakni di Kirkuk.

Baca Juga: Djarot Belum Lihat Video Siswi Dijambak dan Diseret Temannya

“ISIS akhirnya menutup restoran mereka di Hajiwa, selatan Kirkuk. Sebabnya, banyak tentara mereka yang berutang di restoran itu. Tapi, sebelum bisa membayar utang, mereka keburu tewas atau lari,” tutur seorang sumber kpada Iraqi News.

Selain banyak pelanggan yang tak bisa membayar utang, restoran itu juga ditutup karena ISIS kekinian kekurangan bahan pangan.

ISIS, kata sumber tersebut, memunyai banyak restoran ketika baru menguasai mayoritas wilayah Irak, yakni sejak tahun 2014 silam.

“Selain bikin restoran sendiri, banyak pemilik restoran yang berbaiat kepada ISIS. Tapi, mereka rata-rata bangkrut karena harus melayani makan pemimpin dan anggota senior ISIS yang tak pernah bayar,” tuturnya.

Baca Juga: Diduga Tak Lulus Ujian, Mahasiswa Ini Bakar Diri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI