Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte terus melayangkan lelucon seksis yang dinilai menyudutkan perempuan. Terakhir dia mengatakan akan mengucapkan selamat kepada seorang pemerkosa yang dapat melakukan kejahatannya terhadap seorang pemenang kontes internasional, bahkan mengetahui bahwa dia dapat dieksekusi kemudian.
Duterte membuat lelucon tersebut dalam sebuah pidato kepada diplomat Filipina di kota kelahirannya di selatan Davao, saat dia membela perangnya dengan narkoba, yang menyebabkan ribuan orang tewas sejak dia menjabat tahun lalu.
"Apa yang tidak saya sukai adalah anak-anak (diperkosa). Anda bisa melakukannya, mungkin dengan Miss Universe. Mungkin saya akan mengucapkan selamat kepada Anda karena memiliki niat untuk memperkosa seseorang, saat Anda tahu Anda akan mati," kata Duterte yang menanggapi rencana penjatuhan hukuman mati kepada pemerkosa di Filipina.
Bahkann Mei lalu, Duterte mengatakan memperbolehkan tentara memperkosa 3 perempuan dalam keadaan darurat militer di Marawi. Selain itu Duterte juga mengeluarkan lelucon tentang kasus pemerkosaan pekerja misionaris Australia tahun 1989.
Baca Juga: Presiden Duterte: Akan Kumakan Hati Bandit Abu Sayyaf!
"Saya marah karena dia diperkosa, tapi dia sangat cantik, walikota seharusnya yang pertama (memperkosanya), sungguh sia-sia," katanya.
Ana Santos, seorang advokat hak-hak perempuan, mengatakan lelucon Duterte yang terus berlanjut tentang pemerkosaan telah mencapai titik berlebihan.
"Lebih menakutkan dan lebih menjengkelkan bagi saya karena orang masih menertawakan," katanya dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera.
"Saya pikir tantangan bagi kita sekarang adalah jangan membuat lelucon itu jadi biasa. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah berhenti menertawakan lelucon pemerkosaan ini, karena tidak lucu," lajutnya. (Al Jazeera)
Baca Juga: Jokowi Belum Penuhi Permintaan Duterte Kirim TNI ke Marawi