Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan sabu seberat satu ton yang diamankan dari empat warga Taiwan memiliki kualitas kelas satu.
"Sabu kelas satu. Bentuknya seperti kristal," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (14/7/2017).
Sabu yang dikirim dari Guang Zho, Cina, itu, dibungkus dengan baik sehingga tidak basah ketika diselundupkan lewat jalur laut.
"Dikemas secara berlapis-lapis dalam karung berbahan plastik biar nggak rusak di air laut," katanya.
Sabu tersebut dilempar ke laut dari kapal besar terlebih dahulu sebelum diangkut pakai perahu karet ke tepian.
"Ternyata dilemparkan di air. Dia menggunakan sekoci. Suara mesin perahu juga sangat halus agar tidak terdengar saat pelaku membawa sabu tersebut," kata dia.
Polisi masih menelusuri identitas kapal besar yang dipakai untuk mengangkut sabut sebelum dipindahkan ke perahu karet oleh keempat pelaku.
"Kami masih mendalami kapal yang digunakan untuk mengangkut barang tersebut," kata Argo.
Satu ton sabu dari Cina yang akan diselundupkan ke Jakarta berhasil digagalkan setelah tempat menyembunyikan barang haram di Hotel Mandalika, Jalan Raya Anyer, Kabupaten Serang, digerebek petugas pada Kamis (13/7/2017), dini hari.
Dalam penggerebekan sabu senilai Rp1,5 triliun tersebut, dini hari itu, polisi menangkap dua tersangka yaitu CWC dan LGY. Sedangkan pemimpin mereka, LMH, ditembak mati karena hendak menabrak petugas saat akan dibekuk.
Dalam pengembangan, polisi kembali meringkus HYL, orang yang sempat melarikan diri saat polisi menggerebek tempat menyembunyikan sabu. HYL ditangkap ketika akan kabur dengan menaiki bus pariwisata di Cilegon.
HYL berperan sebagai pengangkut sabu dari kapal ke dalam mobil yang sudah disiapkan di Hotel Mandalika.
"Sabu kelas satu. Bentuknya seperti kristal," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jumat (14/7/2017).
Sabu yang dikirim dari Guang Zho, Cina, itu, dibungkus dengan baik sehingga tidak basah ketika diselundupkan lewat jalur laut.
"Dikemas secara berlapis-lapis dalam karung berbahan plastik biar nggak rusak di air laut," katanya.
Sabu tersebut dilempar ke laut dari kapal besar terlebih dahulu sebelum diangkut pakai perahu karet ke tepian.
"Ternyata dilemparkan di air. Dia menggunakan sekoci. Suara mesin perahu juga sangat halus agar tidak terdengar saat pelaku membawa sabu tersebut," kata dia.
Polisi masih menelusuri identitas kapal besar yang dipakai untuk mengangkut sabut sebelum dipindahkan ke perahu karet oleh keempat pelaku.
"Kami masih mendalami kapal yang digunakan untuk mengangkut barang tersebut," kata Argo.
Satu ton sabu dari Cina yang akan diselundupkan ke Jakarta berhasil digagalkan setelah tempat menyembunyikan barang haram di Hotel Mandalika, Jalan Raya Anyer, Kabupaten Serang, digerebek petugas pada Kamis (13/7/2017), dini hari.
Dalam penggerebekan sabu senilai Rp1,5 triliun tersebut, dini hari itu, polisi menangkap dua tersangka yaitu CWC dan LGY. Sedangkan pemimpin mereka, LMH, ditembak mati karena hendak menabrak petugas saat akan dibekuk.
Dalam pengembangan, polisi kembali meringkus HYL, orang yang sempat melarikan diri saat polisi menggerebek tempat menyembunyikan sabu. HYL ditangkap ketika akan kabur dengan menaiki bus pariwisata di Cilegon.
HYL berperan sebagai pengangkut sabu dari kapal ke dalam mobil yang sudah disiapkan di Hotel Mandalika.