Suara.com - Sebuah ledakan mesin jet Sint Maarten telah membunuh perempuan asal Selandia Baru. Insiden tersebut terjadi di Bandara Internasional Princess Juliana yang terkenal, yang hanya beberapa meter dari pantai.
Masyarakat atau para turis dapat berjalan-jalan di pantai yang dekat dengan pagar bandara, tempat pesawat lepas landas.
Polisi mengatakan bahwa perempuan kurang beruntung itu berusia 57 tahun. Saat itu, dia tengah berpegangan pada pagar bandara, sebelum kekuata mesin jet melemparnya dan menyebabkan luka serius.
Dia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, namun akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Wow! Jenderal AU Prancis Mudik Pakai Jet Tempur
Pantai ini sangat populer di kalangan wisatawan, karena pesawat terbang sangat rendah di atas pasir sebelum akhirnya mendarat. Awal landasan pacu hanya berjarak 50m (160 kaki) dari pagar di pantai Maho dan kira-kira jaraknya sama dengan garis air.
Ada tanda peringatan yang mencolok, menginstruksikan pengunjung pantai untuk tidak berdiri di dekat pagar karena ledakan mesin pesawat yang berbahaya.
Tanpa menghiraukan peringatan, sejumlah video yang beredar online menunjukkan para wisatawan kerap berpegangan pada pagar bandara. Dan beberapa diantaranya berhasil diusir pihak bandara karena berbahaya.
Direktur pariwisata pulau itu, Rolando Brison, mengatakan kepada Herald Selandia Baru bahwa dia telah berbicara dengan keluarga perempuan yang meninggal tersebut.
"Saya bertemu dengan keluarga almarhumah malam ini dan mereka menyadari bahwa yang mereka lakukan itu salah, melewati tanda bahaya yang terlihat jelas, mereka menyesalkan bahwa risiko yang mereka ambil ternyata dengan cara terburuk," katanya.
Baca Juga: Jet Suriah Ditembak Jatuh AS, Rusia Janji Balas Dendam
Surat kabar tersebut juga mengatakan bahwa pesawat yang lepas landas itu adalah Boeing 737, sebuah pesawat komersial. Sejumlah laporan media lokal mengatakan, perempuan itu terhantam beton pada bagian kepala, saat dia terhempas dari garis pagar.