Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyebut kasus penyelundupan satu ton sabu dari Taiwan yang berhasil digagalkan di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, pada Kamis (13/7/2017), dini hari, merupakan terbesar yang ditangani aparat. Jika barang bukti dikonversikan menjadi rupiah, bisa mencapai Rp1,5 triliun.
"Tangkapan terbesar, (jika konversikan) Rp1,5 T. Ada dua juta manusia bisa kita selamatkan," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (13/7/2017)
Iriawan menambahkan pelaku asal warga Taiwan sengaja menggunakan jalur laut untuk menghindari pengawasan.
"Lewat udara tidak mungkin karena akan gampang sekali terdeteksi dengan barang satu koper pun pasti ketahuan. Ini kan hampir satu ton lebih, dikemas dengan luar biasa," kata dia.
Iriawan mengungkapkan rencana penyelundupan tersebut sudah tercium petugas sejak dua bulan lalu.
"Cukup lama, kita nunggu dua bulan, berarti dia disiapkan berangkat kapal mungkin menunggu situasi yang tepat. Kalau perjalanan sih 10 hari juga nyampai, tapi mungkin dia nunggu tempat dan situasi yang ada, mungkin dia (pelaku) lihat, wah aman nih, anggota kita udah surveilance dua bulan, ada yang tidur di sana ada yang nyamar," katanya.
Operasi penyelundupan tersebut, katanya, dilakukan secara seksama. Sebelumnya, pelaku memetakan jalur masuk dengan berpura-pura menjadi pemancing.
"Turis kunjungan, pura-pura mancing, sebulan," kata dia.
Saat ini, polisi sedang mengembangkan tangkapan besar tersebut.
"Kapalnya belum bisa kita ketahui, sedang ditelusuri nanti. Yang kita tangkap ada perahu karet yang dia pakai dari tengah. Perahu karet yang mesinnya cukup tidak berisik, pelan-pelan masuk, itu kita kalau tidak surveilance lama, kalau telat sehari anggota istirahat lewat juga itu," kata dia.
Iriawan mengatakan penyidik juga masih melakukan pemeriksaan terkait Hotel Mandalika, Serang.
"Itu tadi sudah saya sampaikan ke Wakapolda Banten untuk mendalami berkaitan dengan hotel, kami tadi lakukan interogasi awal, hotel itu sudah lima tahun tidak beroperasi, bahkan dari semenjak jadi pun begitu saja apa memang disiapkan untuk itu atau ada sengketa apa, kita belum tahu," kata dia.
Dalam kasus tersebut, polisi telah melumpuhkan tiga orang Taiwan berinisial LMH, CWC, dan LGY. LMH ditembak mati lantaran melawan saat disergap.
Polisi mengejar HYL yang keburu kabur sebelum ditangkap.
"Tangkapan terbesar, (jika konversikan) Rp1,5 T. Ada dua juta manusia bisa kita selamatkan," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (13/7/2017)
Iriawan menambahkan pelaku asal warga Taiwan sengaja menggunakan jalur laut untuk menghindari pengawasan.
"Lewat udara tidak mungkin karena akan gampang sekali terdeteksi dengan barang satu koper pun pasti ketahuan. Ini kan hampir satu ton lebih, dikemas dengan luar biasa," kata dia.
Iriawan mengungkapkan rencana penyelundupan tersebut sudah tercium petugas sejak dua bulan lalu.
"Cukup lama, kita nunggu dua bulan, berarti dia disiapkan berangkat kapal mungkin menunggu situasi yang tepat. Kalau perjalanan sih 10 hari juga nyampai, tapi mungkin dia nunggu tempat dan situasi yang ada, mungkin dia (pelaku) lihat, wah aman nih, anggota kita udah surveilance dua bulan, ada yang tidur di sana ada yang nyamar," katanya.
Operasi penyelundupan tersebut, katanya, dilakukan secara seksama. Sebelumnya, pelaku memetakan jalur masuk dengan berpura-pura menjadi pemancing.
"Turis kunjungan, pura-pura mancing, sebulan," kata dia.
Saat ini, polisi sedang mengembangkan tangkapan besar tersebut.
"Kapalnya belum bisa kita ketahui, sedang ditelusuri nanti. Yang kita tangkap ada perahu karet yang dia pakai dari tengah. Perahu karet yang mesinnya cukup tidak berisik, pelan-pelan masuk, itu kita kalau tidak surveilance lama, kalau telat sehari anggota istirahat lewat juga itu," kata dia.
Iriawan mengatakan penyidik juga masih melakukan pemeriksaan terkait Hotel Mandalika, Serang.
"Itu tadi sudah saya sampaikan ke Wakapolda Banten untuk mendalami berkaitan dengan hotel, kami tadi lakukan interogasi awal, hotel itu sudah lima tahun tidak beroperasi, bahkan dari semenjak jadi pun begitu saja apa memang disiapkan untuk itu atau ada sengketa apa, kita belum tahu," kata dia.
Dalam kasus tersebut, polisi telah melumpuhkan tiga orang Taiwan berinisial LMH, CWC, dan LGY. LMH ditembak mati lantaran melawan saat disergap.
Polisi mengejar HYL yang keburu kabur sebelum ditangkap.