Suara.com - Ulama Lebanon dan seorang mantan anggota parlemen Suriah terlibat perkelahian dalam acara bincang politik, yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi.
Insiden dalam acara talkshow "Bel Moubashar" pada OTV, stasiun televisi di Lebanon, Senin (10/7/2017) itu dipicu oleh sang ulama Sunni bernama Bilal Duqmaq yang tak mau mengucapkan belasungkawa terhadap lawan debatnya, Ahmad Shalash.
Shalash, eks-anggota parlemen Suriah dan pendukung Presiden Bashar Al-Assad, datang ke acara tersebut dengan perasaan sedih. Sebab, satu hari sebelumnya, Minggu (9/7), sepupunya meninggal dunia dibunuh oleh gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca Juga: Ternyata, Djarot Ditemui KPK Seminggu Sebelum Lebaran
Perkelahian itu bermula ketika Rawad Daher, pembawa acara tersebut, menyatakan turut berbelasungkawa kepada Shalash.
Setelahnya, Daher bertanya kepada Syeikh Duqmaq yang anti-Assad, apakah sang ulama juga ingin mengucapkan belasungkawa kepada Shalash.
Duqmaq lantas menjawab, "saya berbelasungkawa kepada warga Suriah yang tewas terbunuh," tukasnya, seperti dilansir Sputniknews, Kamis (13/7/2017).
Mendengar jawaban Duqmaq yang tak sesuai konteks tersebut, Shalash lantas menegurnya. "Saudaraku, dia (Daher) menanyakan apakah kau ingin berbelasungkawa kepadaku atau tidak?"
Bukannya mengklarifikasi, Duqmaq justru melontarkan pernyataan sinis kepada Shalash. "Itu bukan urusanmu!"
Baca Juga: DPR Terima Surat Pengajuan Perppu Ormas dari Pemerintah
Pernyataan bernada keras tersebut ternyata memancing emosi Shalash. "Bagaimana itu bukan urusanku?!"
Keduanya lantas terlibat "adu mulut". Syiekh Duqmaq memerintahkan Shalash untuk tutup mulut. Sementara Shalash mengatakan Duqmaq sebagai bajingan.
Seusai adu mulut, Shalash lantas bangun dari tempat duduknya dan mendekati Duqmaq. Sang ulama justru menyiramkan air minum ke muka mantan legislator tersebut. Selanjutnya, perkelahian keduanya tak terhindarkan.
Setelah berhasil dilerai oleh kru acara tersebut, Shalash yang mendapat cedera ringan akibat serangan Syeikh Duqmaq melanjutkan wawancara pada program itu. Sementara Duqmaq ogah melanjutkan dan memilih meninggalkan acara.
"Dia bukan benar-benar ulama. Dia tak memunyai kompetensi berbicara politik. Dia sebenarnya tak layak diundang ke acara televisi," tutur Shalash.
Ia juga mengungkapkan melalui acara tersebut, bahwa sang ulama sebenarnya terjerat kasus pemerkosaan perempuan dan menyimpan banyak senjata api diduga untuk ISIS di rumahnya. Kedua hal itu sudah lama menjadi rumor yang menyebar di kalangan warga Lebanon.
Sehari sesudah peristiwa itu, Selasa (11/7), Shalash mengunggah video ke YouTube yang memperlihatkan Syeikh Duqmaq bergembira karena kematian sepupu Shalash.
Dalam video itu juga sang ulama mengucapkan terima kasih kepada ISIS setelah membunuh saudara seterunya tersebut.