Suara.com - Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala mengkritik isu di balik kasus pembacokan yang menimpa pakar telematika Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah (46) di jalan tol Jagorawi, kilometer 6, Cipayung, Jakarta Timur. Media menggiring opini kasus pembacokan itu berhubungan dengan kasus pornografi Rizieq Shihab.
Menurut Adrianus, ada sebuah penggiringan opini publik melihat Hermansyah menjadi narasumber dalam sebuah acara penting di Indonesia Lawyer Club di stasiun TV One ketika membahas topik tentang pornografi yang menjerat Rizieq Syihab dan Firza Husein.
"Memang dalam hal ini gorengan itu penting ya. Kita berbasis pada gorengan-gorengan ya, gorengan menghasilkan framing ini menghasilkan opini," kata Adrianus di Kantor Ombudsmas, Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2017).
"Apa gorengannya tadi, masalahnya belum jelas apa tapi sudah dikaitkan dengan pakar IT kesaksiannya sebagai Rizieq dan seterusnya itu gorengannya," Adrianus menambahkan.
Baca Juga: Lagi, Dua Pelaku Pembacokan Hermansyah Ditangkap
Namun semua itu telah dibantahkan, ternyata peristiwa yang menimpa Hermansyah hanya kriminal biasa.
"Nah, itu contoh ketika, gorengan terjadi opini terbentuk kemudian bergerak secara opini itu ketika opini berbeda dengan faktanya, kita melawannya dengan cara meragukan polisi lah pemerintah dan seterusnya. Tapi nyatanya polisi cepat mengungkap tidak sesuai opini kan," ujar Adrianus.
Sementara itu, Adrianus melihat foto Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan bersama Edwin Hitipeuw (37) dan Laurens Paliyama (31) pelaku pembacokan Hermansyah, menurutnya itu hal yang cukup wajar.
"Ya, itu kan duduk semeja kan juga di ikat tangannya. Kita kan sekarang bicara mengenai penghargaan terhadap HAM, ya menurut saya itu hal - hal yang wajar saja," kata Adrianus.
Baca Juga: Ini Penjelasan Kenapa Kapolda Ajak Makan Pembacok Hermansyah