Mutasi Pejabat, Djarot: Uang dan Perempuan Bikin Mabuk Birokrat

Kamis, 13 Juli 2017 | 11:23 WIB
Mutasi Pejabat, Djarot: Uang dan Perempuan Bikin Mabuk Birokrat
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat seusai pelantikan pejabat di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/7/2017). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum masa jabatannya habis pada Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memutasi sejumlah pejabat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Sedikitnya 18 pejabat eselon II atau pemimpin tinggi pratama dirombak kedudukannya oleh Djarot, Kamis (13/7/2017).

Djarot mengharapkan, seluruh pejabat yang dimutasi dan dilantik benar-benar bisa menjalankan sumpah jabatan, janji, dan pakta integritas.

"Jabatan itu bukan sekadar amanah, tapi ujian yang sesungguhnya. Untuk menilai diri anda, kita semua, apakah and-anda punya integritas, mampu menjawab ujian yang diberikan kepada kita semua," ujar Djarot di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Baca Juga: Perppu Ormas Mengancam Hak Asasi Manusia

Menurut Djarot, ujian tersebut akan menyenangkan apabila jabatan dijalankan secara baik. Namun, apabila menyia-nyiakan jabatan, maka akan mendapat musibah.

"Mereka yang lupa diri, menyalahgunakan jabatan, justru jabatan itu akan menjadi musibah. Kita tidak ingin para pejabat di pemprov DKI mengalami musibah, karena tidak mampu menjalani dan menghadapi ujian yang sesungguhnya itu dengan baik," tuturnya.

Djarot mengatakan, semakin tinggi jabatan yang diemban, maka lebih-lebih lagi ujian yang harus dilalui. Contohnya seperti jabatan gubernur dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta.

"Tapi jabatan itu ujian yang memabukkan apabila kita lalai. Godaan muncul, uang, perempuan, atau fasilitas lain, yang mengakibatkan jadi 'mabuk' dan melakukan tipikor (tindak pidana korupsi), kolusi, dan nepotisme. Banyak teman kita yang tidak bisa melalui ujian itu, dan ada juga yang bisa," terangnya.

Ia juga meminta seluruh pejabat bisa bekerja lebih baik hingga dirinya lengser dari kursi gubernur.

Baca Juga: Pansus KPK Disambut Kejagung Pakai Gamelan

"Masa jabatan kami tak panjang, hanya sampai Oktober. Maka, saya minta betul untuk kerja lebih keras. Yang sudah ‘keras’ ditingkatkan lagi, saya mau bangun tim, bukan tim biasa tapi tim luar biasa," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI