Arfi Ginting (22) mengungkapkan mencari kerja sekarang ini sangat sulit, meskipun bertitel sarjana. Arfi sudah membuktikan sendiri.
"Saya sudah dua minggu di Jakarta, sebelum ngelamar kerja di sini saya udah ngelamar kerja di Yogya, tapi gugur pas interview terakhir. Pernah ngelamar juga di Palembang, tapi nggak diterima juga," pemuda asal Palembang, Sumatera Selatan, ketika ditemui Suara.com di Mega Career Expo Jakarta yang diselenggarakan Line Job di gedung Smesco Exhibition Hall, Jalan Gatot Subroto, nomor 94, Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Arfi datang ke job fair dengan harapan mendapatkan informasi lowongan pekerjaan di bidang pertambangan sesuai dengan jurusannya ketika kuliah di Universitas Sriwijaya, Palembang..
"Maunya sih yang sebidang dengan kuliah tapi kalau misalkan yaudah jalanin aja," ujarnya.
Pemuda bernama Nabil Makarim (22) juga mengatakan hal yang sama tentang betapa susah mencari kerja yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Dia sudah beberapakali menaruh CV ke perusahaan-perusahaan, tetapi selalu gugur di interview terakhir.
"Saya udah dua kali ngelamar pekerjaan salah satunya di Kelapa Gading, pas itu libur lebaran dan saya masih ada di kampung jadi telat interview, gugurlah itu. Kedua saya lupa daerah mana, saya udah interview tapi saat interview terakhir gugur," kata Nabil.
Nabil juga mengungkapkan lowongan pekerjaan yang tersedia hampir selalu di bidang yang sama. Sementara bidang-bidang lain, seperti yang dia cari, sangat sedikit informasinya.
"Menurut saya yang terbuka lowong bidang itu-itu aja. Kalau bidang yang lain tuh jarang," ujar alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nabil mengatakan sebenarnya asalkan tidak pilih-pilih bidang pekerjaan, bisa cepat mendapatkan pekerjaan.
"Sebenarnya cari pekerjaan itu gampang-gampang mudah cuma tergantung sama fashion kita kalau kita sukanya pekerjaan A dan banyak pekerjaan B pasti susah cari kerja, tetapi saat kita asal milih pekerjaan dan tidak sesuai keahlian kita itu gampang kan," ujar Nabil. (Rani Febriyani)
"Saya sudah dua minggu di Jakarta, sebelum ngelamar kerja di sini saya udah ngelamar kerja di Yogya, tapi gugur pas interview terakhir. Pernah ngelamar juga di Palembang, tapi nggak diterima juga," pemuda asal Palembang, Sumatera Selatan, ketika ditemui Suara.com di Mega Career Expo Jakarta yang diselenggarakan Line Job di gedung Smesco Exhibition Hall, Jalan Gatot Subroto, nomor 94, Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Arfi datang ke job fair dengan harapan mendapatkan informasi lowongan pekerjaan di bidang pertambangan sesuai dengan jurusannya ketika kuliah di Universitas Sriwijaya, Palembang..
"Maunya sih yang sebidang dengan kuliah tapi kalau misalkan yaudah jalanin aja," ujarnya.
Pemuda bernama Nabil Makarim (22) juga mengatakan hal yang sama tentang betapa susah mencari kerja yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Dia sudah beberapakali menaruh CV ke perusahaan-perusahaan, tetapi selalu gugur di interview terakhir.
"Saya udah dua kali ngelamar pekerjaan salah satunya di Kelapa Gading, pas itu libur lebaran dan saya masih ada di kampung jadi telat interview, gugurlah itu. Kedua saya lupa daerah mana, saya udah interview tapi saat interview terakhir gugur," kata Nabil.
Nabil juga mengungkapkan lowongan pekerjaan yang tersedia hampir selalu di bidang yang sama. Sementara bidang-bidang lain, seperti yang dia cari, sangat sedikit informasinya.
"Menurut saya yang terbuka lowong bidang itu-itu aja. Kalau bidang yang lain tuh jarang," ujar alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nabil mengatakan sebenarnya asalkan tidak pilih-pilih bidang pekerjaan, bisa cepat mendapatkan pekerjaan.
"Sebenarnya cari pekerjaan itu gampang-gampang mudah cuma tergantung sama fashion kita kalau kita sukanya pekerjaan A dan banyak pekerjaan B pasti susah cari kerja, tetapi saat kita asal milih pekerjaan dan tidak sesuai keahlian kita itu gampang kan," ujar Nabil. (Rani Febriyani)