Suara.com - Aparat kepolisian berhasil membekuk dua dari lima pelaku pengeroyokan disertai pembacokan terhadap ahli informasi teknologi Hermansyah, Rabu (12/7/2017) dini hari.
Usai penangkapan, kedua pelaku mengakui membacok Hermansyah di Tol Jagorawi Km 6, Jakarta Timur, karena terpancing emosi spontanitas.
“Keterangan sementara pelaku, peristiwa itu disebabkan mobilnya sempat menyerempet kendaraan korban di jalan tol. Itu aksi spontanitas, bukan sudah direncanakan,” terang Wakil Kepala Kepolisian Resor Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani ketika dihubungi pada Rabu pagi.
Pengakuan kedua tersangka tersebut seperti “pukulan balik” untuk pentolan FPI Rizieq Shihab yang tengah buron dan melarikan diri ke Yaman.
Baca Juga: Pakai Sarung Tangan Temui Bocah AIDS, Ratu Kecantikan Dikecam
Pasalnya, Rizieq mengklaim pengeroyokan dan pembacokan Hermansyah tersebut erat terkait dengan kasus pornografi yang menjeratnya. Rizieq mengklaim, Hermansyah dibacok karena getol mengatakan chat mesum Rizieq-Firza Husein adalah palsu.
"Kepada ikhwan, saya minta maaf ada sedikit tambahan yang tidak boleh tidak, saya harus sampaikan pada kesempatan malam ini, yaitu kesedihan saya terhadap musibah yang menimpa Bapak Hermansyah. Dia yang selama ini selalu setia mendampingi kita semua dalam hampir setiap aksi," tutur Rizieq melalui rekaman suara yang ditujukan untuk FPI.
“Hal ini tidak bisa dipisahkan dari keterlibatan beliau dalam memberikan kesaksian sebagai seorang ahli, bahwa chat fitnah yang selama ini ditujukan kepada saya, merupakan chat palsu dan penuh rekayasa,” sambungnya.
Bahkan, Rizieq mengklaim aksi pembacokan itu juga merupakan upaya pihak-pihak yang tak menginginkan adanya rekonsiliasi antara kelompoknya dengan pemerintah.
“Peristiwa itu tidak boleh dibiarkan, harus diusut hingga tuntas. Tapi tentu jangan sampai peristiwa ini merusak segala komunikasi (untuk rekonsiliasi) yang tengah kita bangun,” tuturnya dalam rekaman yang sama.
Baca Juga: Dianggap Lecehkan Allah, Dosen UBK Sempat Gugat UU Energi ke MK
Ia menuturkan, FPI maupun GNPF—yang ketika masa Pilkada DKI Jakarta getol menggelar aksi anti-Ahok—tengah berupaya menjalin komunikasi ke pemerintah dan pihak lain untuk berdamai.
Namun, Rizieq mengakui tak semua orang menyukai upaya yang diinisiasi pihaknya tersebut.
“Ada pihak yang ingin menggagalkan segala upaya rekonsiliasi. Saya yakin, apa yang terjadi pada Hermansyah, adalah bagian upaya musuh kita untuk menghancurkan rencana-rencana bagus kita,” tukasnya.
Akibat Tersempet
Klaim-klaim sang habib akhirnya dimentahkan oleh pengakuan pelaku pembacokan. Berdasarkan keterangan dua pelaku kepada polisi, peristiwa pada MInggu (9/7) dini hari yang nahas itu bermula ketika Hermansyah dan sang istri, Iriana, tengah mengendarai Toyota Avanza menuju rumah.
Pada suatu momen, mobil Hemansyah berada di belakang bus. Saat itulah, mendadak mobil Honda City yang ternyata dikendarai seorang pelaku, Edwin Hitipeuw (31) menyalip sekaligus menyerempet mobil korban.
Tidak terima diserempet, Hermansyah memacu mobilnya untuk mengejar kendaraan pelaku. Setelahnya, pelaku dan korban turun dari mobil dan terlibat “adu mulut”.
Ketika itulah tiga kawan Edwin sesama penagih utang yang mengendarai mobil Toyota Yaris berhenti dari belakang dan langsung keluar mengeroyok Hermansyah. Satu pelaku, Laurens Paliyama (37) membacok Hermansyah.
Sebelumnya diberitakan, dua dari lima pelaku pembacokan Hermansyah tertangkap, Rabu dini hari.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana mengungkapkan, pelaku pembacokan tersebut ternyata berprofesi sebagai penagih utang atau debt collector.
“Pelaku bekerja sebagai ‘mata elang’ atau penagih utang. Dua orang yang ditangkap oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Tim Jaguar Polresta Depok, dan Polres Jaktim di Jalan Raya Sawangan, Depok, sekitar pukul 01.00 WIB,” terang Maulana, Rabu pagi.
Kedua pelaku tersebut bernama Edwin Hitipeuw (37) dan Laurens Paliyama (31). Mereka ditangkap setelah polisi mendapatkan sketsa wajah berdasarkan informasi Iriana, istri Hermansyah.