Ibunda dokter muda Italia Chandra Kirana (23), Sugiarti (55), lega setelah polisi berhasil melumpuhkan dua orang yang membuat Italia meninggal dunia. Saiful mati ditembak, sedangkan Sudirman (21) menyerahkan diri ke pihak berwajib setelah diburu dalam kasus percobaan pencurian dan penembakan terhadap Italia.
Sebelumnya, orangtua Italia kurang yakin apakah benar pelaku sudah tertangkap. Akhirnya, Sugiarti bersama suaminya, Feri Chandra, mendatangi Polda Metro Jaya, Selasa (11/7/2017), untuk menemui langsung Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan.
"Saya mengucapkan alhamdulillah doa saya terkabul, mudah mudahan pelakunya ditangkap, ternyata setelah berbincang-bincang dengan bapak kapolres pada malamnya, ketangkep katanya, tapi saya masih tidak percaya kalau belum ada kabar dari pak kapolda gitu," kata Sugiarti.
Kepada Iriawan, Sugiarti berharap agar Sudirman dihukum seberat-beratnya. Perempuan berhijab itu geram pelaku yang tega membunuh putrinya.
Sugiarto mengaku hampir setiap malam menangis karena tidak percaya putrinya telah tiaada.
"Mudah-mudahan dihukum seberat-beratnyalah. Karena nyawa anak saya ini tidak tergantikan lagi, saya nangis-nangis terus tiap malam," ujar Sugiarti sambil menitikan air mata.
Sudirman menyerahkan diri ke pihak berwajib pada Senin (10/7/2017) setelah bersembunyi di ladang, Lampung Timur.
Bandit yang berperan sebagai joki saat penembakan Italia itu menyerah usai polisi menggerebek rumah orangtuanya. Polisi meminta agar keluarga memberitahu keberadaan Sudirman.
Sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku yang didampingi keluarga menyerahkan diri ke rumah kepala desa setempat.
Polisi sudah lebih dahulu melumpuhkan Saiful yang menjadi eksekutor penembakan Italia. Bandit tersebut akhirnya ditembak mati karena dianggap melawan petugas saat ditangkap di tempat persembunyiannya di Lampung, Minggu (9/7/2017).
Sebelumnya, orangtua Italia kurang yakin apakah benar pelaku sudah tertangkap. Akhirnya, Sugiarti bersama suaminya, Feri Chandra, mendatangi Polda Metro Jaya, Selasa (11/7/2017), untuk menemui langsung Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan.
"Saya mengucapkan alhamdulillah doa saya terkabul, mudah mudahan pelakunya ditangkap, ternyata setelah berbincang-bincang dengan bapak kapolres pada malamnya, ketangkep katanya, tapi saya masih tidak percaya kalau belum ada kabar dari pak kapolda gitu," kata Sugiarti.
Kepada Iriawan, Sugiarti berharap agar Sudirman dihukum seberat-beratnya. Perempuan berhijab itu geram pelaku yang tega membunuh putrinya.
Sugiarto mengaku hampir setiap malam menangis karena tidak percaya putrinya telah tiaada.
"Mudah-mudahan dihukum seberat-beratnyalah. Karena nyawa anak saya ini tidak tergantikan lagi, saya nangis-nangis terus tiap malam," ujar Sugiarti sambil menitikan air mata.
Sudirman menyerahkan diri ke pihak berwajib pada Senin (10/7/2017) setelah bersembunyi di ladang, Lampung Timur.
Bandit yang berperan sebagai joki saat penembakan Italia itu menyerah usai polisi menggerebek rumah orangtuanya. Polisi meminta agar keluarga memberitahu keberadaan Sudirman.
Sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku yang didampingi keluarga menyerahkan diri ke rumah kepala desa setempat.
Polisi sudah lebih dahulu melumpuhkan Saiful yang menjadi eksekutor penembakan Italia. Bandit tersebut akhirnya ditembak mati karena dianggap melawan petugas saat ditangkap di tempat persembunyiannya di Lampung, Minggu (9/7/2017).