Suara.com - Satinah, seorang nenek berusia 55 tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tewas mengenaskan pada Senin (3/7) pekan lalu di kamar rumahnya, Dusun Krajan Lor, Desa Yosorati, Kecamatan Sumber Baru.
Sepekan kemudian terungkap, Nenek Satinah dihabisi oleh enam orang pelaku yang mengklaim sang nenek sebagai dukun santet.
Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Kusworo Wibowo, seperti dilansir dari laman resmi Polri, Tribratanews.com, Senin (10/7/2017), satu pelaku yang merupakan “otak pembunuhan” sudah ditangkap, yakni Neman alias Hemi (47).
Baca Juga: Joker dan Harley Quinn Ditembak Polisi saat Pesta Erotis
“Pelaku adalah tetangga korban. Dia mengakui mendapat ‘ilham’ dari mendiang anaknya, dan lantas menuduh korban sebagai penyebab kematian buah hatinya,” kata Kusworo.
Kisah tragis ini berawal dari dua bulan silam, Mei 2017, tatkala anak Neman sakit. Neman panik dan mencurigai sakit anaknya itu disebabkan ilmu hitam alias tenung.
Dua pekan sebelum anaknya meninggal dunia, buah hatinya itu mengatakan kepada Neman bahwa bermimpi didatangi oleh Nenek Satinah.
Mimpi anaknya tersebut diyakini oleh Neman sebagai petunjuk bahwa buah hatinya sakit dan akhirnya meninggal dunia karena disantet Nenek Satinah.
Bagi Neman, mata harus dibayar mata, begitu pula nyawa anaknya, harus dibayar dengan nyawa si nenek yang sebenarnya masih memunyai hubungan kekerabatan dengannya.
Baca Juga: Perfoma Melempem, Iannone Merasa Liburannya Jadi Tak Tenang
“Setelah 40 hari anaknya dikubur, pelaku merencanakan pembunuhan tersebut. Didatangilah Satinah (korban). Ia lalu mencekik dan memukulnya dengan kayu hingga tak bernyawa,” terang Kusworo.