Ingin Berkhianat dan Bantu ISIS, Tentara Amerika Serikat Dibekuk

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 11 Juli 2017 | 12:41 WIB
Ingin Berkhianat dan Bantu ISIS, Tentara Amerika Serikat Dibekuk
Ikaika Erik Kang (34), tentara AS yang ditangkap karena ingin berkhianat dan membantu ISIS. [Hawaii News Now]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu tentara Amerika Serikat yang berdinas di pangkalan militer Hawaii, ditangkap tim SWAT FBI karena terindikasi berpihak pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Tentara bernama Ikaika Erik Kang (34), seperti dilansir Hawaii News Now, Selasa (11/7/2017), ditangkap pasukan elite FBI karena diduga ingin membocorkan dan menyelundupkan dokumen penting militer ke ISIS.

Tak hanya itu, Erik juga dituduh menawarkan diri menjadi instruktur latihan-latihan calon petempur ISIS yang akan diterjunkan di Irak dan Suriah serta negara lainnya.

Baca Juga: Dibacok, Hermansyah Batal Jadi Saksi Meringankan Firza Husein

"Dia ditangkap di apartemennya, Honolulu. Dalam investigasi kami, dia bertindak sendirian. Tak lagi ada tentara yang diasosiasikan dalam jaringannya," kata ketua agen khusus FPI Honolulu Paul D Delacourt.

Delacourt mengungkapkan, Erik ditangkap setelah FBI melakukan penyelidikan selama lebih dari setahun sebelumnya dan melibatkan banyak agen khusus.

Namun, ia memastikan, tak ada satu pun dokumen militer dan nonmiliter AS yang dicuri dan diselundupkan Erik sampai di tangan para petinggi ISIS.

"Dia memang mengirimkannya ke orang yang dianggapnya sebagai penghubung ISIS. Tapi, kami pastikan, tak ada satu pun dokumen itu yang sampai di tangan ISIS. Sebab, orang yang ia yakini sebagai penghubung itu adalah agen kami," terangnya.

Sebelum ditangkap, Erik pernah mengatakan kepada rekannya—yang belakangan ternyata juga agen rahasia FBI—ingin pergi ke Timur Tengah untuk berperang di pihak ISIS.

Baca Juga: Awas! Triclosan Ternyata Sebabkan Resistensi pada Antibiotik

Selain itu, terus Delacourt, Erik juga pernah berkontribusi untuk pembelian pesawat nirawak (drone) yang ia yakini bakal digunakan ISIS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI