Suara.com - Di HUT Bhayangkara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan keinginannya untuk pensiun dini agar baik buat regenerasi maupun baik buat dirinya. Dia mengatakan enggan memimpin Polri sampai pensiun tahun 2022.
Menurut anggota Komisi III Wenny Warouw pernyataan Tito punya makna. Wenny menyebut Tito kemungkinan ingin naik kelas atau naik level di kabinet.
"Saya pikir itu, dia mau naik kelas (tertawa)," kata Wenny di DPR, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Menurut Wenny, Tito seharusnya tidak perlu melontarkan pernyataan seperti itu.
"Kamu (Tito) low profile, mau jadi menteri atau apa? Pak Jokowi itu pinter. Nggak usah ngomong begitu, Pak Jokowi bisa menerka orang ini (Tito) orang hebat, bisa dijadiin apa ke depannya," kata Wenny.
Wenny mengatakan baru kali ini seorang kapolri menyatakan keinginan untuk pensiun dini.
"Selama 35 tahun di kepolisian baru dengar Kapolri mau pensiun dini, gimana ini. Kapolda saja kalau bisa minta diperpanjang 10 tahun," ujar politikus Gerindra.
Wenny menduga pernyataan Tito merupakan bagian dari strategi, apalagi Tito merupakan tokoh yang punya keahlian strategi.
"Orangnya memang punya trik dan strategi," kata dia.
Wenny tidak yakin pernyataan Tito ingin pensiun dini karena dia mendapatkan tekanan dari kasus yang ditangani Polri, di antaranya kasus Habib Rizieq Shihab dan kasus Novel Baswedan.
"Saya tahu (Tito) orangnya hebat, mau seribu tekanan sama dia, dia bisa atasi, dia hebat," ujar lulusan Akpol 1973.
Kapolri Ingin Pensiun, Anggota DPR: Mau Jadi Menteri atau Apa?
Selasa, 11 Juli 2017 | 11:56 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Gubernur Bengkulu Kena OTT KPK, Mendagri Tunjuk Rosjonsyah Jadi Plt
25 November 2024 | 21:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI