Suara.com - Tito Karnavian tak ingin berlama-lama menjadi Kepala Kepolisian Indonesia. Alasannya untuk penyegaran Polri.
Tito akan pensiun tahun 2022. Biasanya, Kapolri menjabat sampai menjelang pensiun.
"Saya sampaikan, kalau saya boleh pilih. Saya tidak ingin sampai selesai 2022. Kenapa? Tidak baik bagi organisasi, tidak baik bagi saya sendiri . Bagi organisasi, organisasi membutuhkan penyegaran," ujar Tito di Lapangan Silang, Monas, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Maka dari itu, Tito menuturkan perlunya ada pergantian kepemimpinan agar ada penyegaran di tubuh Polri.
Baca Juga: Kapolri Senang Anggaran Polisi Naik 2 Kali Lipat
"Perlu ada kepemimpinan baru dan seterusnya, bayangkan kalau saya jadi Kapolri terus, 6 tahun, 7 tahun, anggota bosan, organisasi bosan, saya juga bosan," kata dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu pun mengaku stres menjadi orang nomor satu di institusi Polri.
"Saya mengatakan ini, menjadi Kapolri ini penuh kehidupan yang stressfull, banyak persoalan-persoalan, wajar juga kalau di luar negeri. Wajar juga kalau seandainya saya mempunyai kehidupan yang less stressfull," ucap Tito.
Lebih jauh, ia menegaskan akan pensiun dini di waktu yang tepat. Menurutnya, pensiun dini merupakan hal yang lumrah seperti di luar negeri.
"Saya mungkin pada waktunya tidak akan sampai selesai di 2022. Kemungkinan di waktu yang sangat tepat mungkin, saya akan pensiun dini. Karena saya lama di luar negeri, mendengar kata ini bukan sesuatu yang aneh, di kultur Indonesia pensiun dini diketawain. Bahkan pensiun pingin diperpanjang," ucap Tito.
Baca Juga: Sebut Wakapolri Bodoh, Pelapor Kaesang Terancam Dipenjara
"Di luar negeri kalau dia sudah selesai bekerja keras, dia ingin menikmati hidupnya. Dan itu tidak jadi masalah. Bagi saya yang pernah sekolah di luar negeri melihat pensiun dini itu biasa, saya juga punya hak untuk menikmati hidup yang less stressfull," sambungnya