Hak Jawab RS Pelni Kasus Berita Kisah Supir

Siswanto Suara.Com
Senin, 10 Juli 2017 | 10:59 WIB
Hak Jawab RS Pelni Kasus Berita Kisah Supir
Ilustrasi jenazah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelumnya kami ucapkan salam hangat dari Rumah Sakit PELNI kepada seluruh jajaran redaksi Suara.com.

Bersama surat ini, kami membuat hak jawab terkait artikel pemberitahuan di Suara.com yang berjudul “Percaya atau Tidak, Kisah Supir Pengantar Mayat Ini Bikin Takut!” dengan alamat URL https://m.suara.com/news/2017/06/29/212000/percaya-atau-tidak-kisah-supir-pengantar-mayat-ini-bikin-takut. Dimana kami temukan disebarluaskan melalui media jejaring LINE dengan tautan https://today.line.me/ID/article/3bc83aea9053d5cf890bab688338fe6df4074937c46a0402ff1824a4b550f831.

Terhadap hal tersebut, Rumah Sakit PELNI menyatakan bahwa berita tersebut tidaklah benar. Karena tidak ada supir pengantar jenazah di Rumah Sakit PELNI yangh bernama Nurdin seperti yang disebutkan. Dan bahwasanya isi kejadian seperti yang dituliskan tidak mencerminkan fakta aktual yang sebenarnya. Sehingga apabila artikel tersebut memang tergolong kisah fiksi, maka kami mohon agar tidak menggunakan merk Rumah Sakit PELNI tanpa mendapat izin resmi dari Rumah Sakit PELNI.

Rumah Sakit PELNI adalah rumah sakit yang mengikuti standarisasi Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam memberikan pelayanan kepada pasiennya, termasuk dalam kegiatan pengantaran jenazah, sesuai dengan visi kami untuk menjadi tempat terbaik dan teman terpercaya dalam pelayanan kesehatan.

Semoga dengan diubahnya artikel tersebut, tetap memberikan value added bagi Suara.com dalam menyediakan informasi berkualitas dan menarik bagi pembacanya.

Sekian hak jawab dari kami, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Penjelasan redaksi

Reporter Suara.com ketika itu mencari kisah pengalaman pekerjaan supir pengantar jenazah. Kemudian salah seorang yang ditemui di tempat lokasi mobil jenazah, mengaku namanya Nurdin mengatakan bersedia untuk berbagi cerita. 

Terimakasih atas hak jawab yang diberikan RS Pelni. Dengan ini, kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari informasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI