Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengapresiasi semua pihak yang telah membantu seorang ibu melahirkan di dalam pesawat Batik Air dan kemudian dengan dengan sigap membawanya ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan lanjutan pada hari ini, Sabtu (8/7/2017).
"Hal ini mengindikasikan kesigapan dan kerjasama yang baik para operator di lapangan dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam keadaan darurat. Seperti misalnya para pramugari, pilot, petugas ATC, groundhandling dan petugas darat yang lain," demikian ujar Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agoes Soebagio, di Jakarta, Sabtu (8/7/2017).
Menurut Agoes, para operator di lapangan memang harus selalu siap sedia dan sigap dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu mereka selalu mendapatkan pelatihan secara berkala dan kemudian diuji untuk mendapatkan sertifikat kelulusan dari Ditjen Perhubungan Udara.
Baca Juga: Penumpang Batik Air Melahirkan di Pesawat
Di sisi lain, Agoes juga menghimbau penumpang untuk memberikan informasi yang sesungguhnya terkait kesehatannya sebelum terbang. Termasuk salah satunya kondisi (usia kehamilan) ibu-ibu yang sedang hamil.
Dalam kejadian ini, ibu penumpang tersebut dalam surat pernyataannya sebelum terbang mengaku bahwa usia kehamilannya baru 4 bulan sehingga aman untuk terbang. Namun pada kenyataannya, usia kehamilannya sudah pada tahap untuk melahirkan.
"Kami menghimbau pada penumpang untuk memberikan informasi yang sebenarnya terkait kesehatannya. Karena bagaimanapun fasilitas dan personil kesehatan di pesawat sangat terbatas, tidak seperti rumah sakit atau tempat kesehatan lain di darat. Jadi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan agar kru di dalam pesawat bisa waspada, penumpang diharapkan memberi informasi yang benar," ujar Agoes lagi.
Seperti diketahui, seorang penumpang wanita bernama Nurul Samiah berusia 28 tahun dalam penerbangan Batik Air no penerbangan BTK 6500 dari Cengkareng menuju Denpasar mengalami pendarahan dan akhirnya melahirkan di dalam pesawat kurang lebih 23 menit sebelum mendarat di Denpasar, pada hari ini.
Dari informasi kru darat Lion di Cengkareng, ibu tersebut dalam surat pernyataannya menyatakan bahwa usia kehamilannya baru 4 bulan sehingga aman untuk naik pesawat.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Batik Air Gagal Mendarat di Soekarno-Hatta
Namun pada kenyataannya, ibu tersebut mengalami pendarahan di atas pesawat type Boeing 737-900 ER beregistrasi PK-LBM tersebut.