Wafat Sebelum Mampu Belikan Ibu Ponsel, Ganjar Pun Mewujudkannya

Siswanto Suara.Com
Kamis, 06 Juli 2017 | 16:32 WIB
Wafat Sebelum Mampu Belikan Ibu Ponsel, Ganjar Pun Mewujudkannya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai diperiksa KPK, di Jakarta, Selasa (4/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mewujudkan keinginan terakhir Nyoto Purwanto, korban tewas akibat helikopter Basarnas jatuh, dengan membelikan telepon seluler untuk ibunda Kusminingsih.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Gubernur Jawa Tengah Sarido mengatakan telah menyerahkan satu unit ponsel Asus Zenfone 2 yang dibeli dari uang pribadi Ganjar lewat istri korban, Hesti Astuti.

"Ponsel dari Bapak Gubernur diterima istri almarhum Nyoto, Hesti Astuti, di Dusun Promasan, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argo Mulyo, Kota Salatiga, pada Rabu (5/7)," katanya dikutip dari Antara, Kamis (6/7/2017).

Ia mengaku mendapat perintah langsung dari Ganjar untuk mewujudkan harapan terakhir almarhum Nyoto yang ingin mengganti ponsel ibundanya yang rusak.

"Ketika acara pengajian, Pak Gubernur 'njawil' saya, beliau mendengar almarhum ingin beli HP untuk ibunya yang sudah rusak, saya diminta segera mencarikan HP," ujarnya.

Saat penyerahan ponsel dari Gubernur Jateng, istri almarhum didampingi anak semata wayang, Rifki Pradana Setyawan yang masih berumur 8 tahun, dan mertua almarhum, Budiyono.

"Rencananya, HP akan dikirimkan istri almarhum ke Ibu Kusminingsih yang menetap di Blora," katanya.

Kepada Sarido, Hesti mengucapkan terima kasih atas perhatian Ganjar.

"Tolong sampaikan ke Bapak Gubernur, kami sekeluarga berterima kasih sekali, kami tidak menyangka beliau sangat memperhatikan, sampai soal HP juga tahu," ujar Sarido menirukan Hesti.

Seperti diwartakan, helikopter milik Basarnas Jawa Tengah jatuh di Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, pada Minggu (2/7/2017), sore, dan mengakibatkan delapan awak helikopter tewas.

Kedelapan korban tewas masing-masing kru heli Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Lu Solihin, Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI