Suara.com - Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Serong, Banyuasin, Sumatera Selatan, rusuh setelah aksi demo ratusan warga binaan terkait maraknya pungutan liar, Kamis (6/7/2017).
Awalnya, para narapidana menggelar aksinya secara damai pada pukul 11.00 WIB. Tapi, karena tak mendapat tanggapan dari pengelola lapas, mereka memulai kerusuhan dengan memecahkan kaca dan barang-barang.
Karena situasi tidak lagi terkendali, pengelola lapas meminta bantuan puluhan petugas TNI dan Polri.
Baca Juga: Wakapolri: Laporan soal Kaesang Tak Diproses karena Mengada-ada
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumsel Sudirman mengatakan, situasi lapas kekinian sudah aman dan terkendali.
"Kondisi sudah kondusif. Petugas sedang berbenah saat ini mengingat banyak pecah-pecahan kaca," katanya.
Menurut Sudirman, berdasarkan penyelidikan awal, diketahui persoalan sejatinya bukan karena adanya pungutan liar.
Para napi mengeluhkan mengenai keberadaan tamping (warga binaan yang dikaryakan untuk mengawasi rekan-rekannya) yang bersikap arogan. Sejalan dengan masalah ini, seorang petugas lapas juga berperilaku serupa.
"Mereka demo karena tidak senang dengan sikap dua orang ini," terangnya.
Baca Juga: Resmi! Polisi Tolak Tindaklanjuti Laporan soal Kaesang
Terkait tuntutan napi agar keduanya dipindahkan, Sudirman memastikan bahwa permintaan itu akan segera dipenuhi.