Suara.com - Rakyat Venezuela menyerbu gedung parlemen nasional yang dikuasai politikus oposisi Presiden Nicolas Maduro, Rabu (5/7/2017) waktu setempat.
"Serbuan" tersebut dilakukan warga karena menilai kaum oposan sebagai biang kerok krisis Venezuela. Kaum oposan selama tiga bulan terakhir terus melancarkan aksi massa yang juga melakukan aksi kekerasan terhadap warga.
Penyerbuan warga terhadap gedung parlemen tersebut, bertepatan dengan sesi sidang peringatan Hari Kemerdekaan Venezuela. Mereka memblokade seluruh jalan keluar gedung, dan mengurung 350 anggota parlemen di dalamnya.
Baca Juga: Dapat Kartu Ucapan Ultah 'Ndeso', Terhinakah Djarot?
Tak hanya itu, warga yang kesal juga sempat memukuli anggota parlemen yang hidup mewah tapi kerap mengkritik kebijakan populis Maduro.
Kubu oposisi, seperti dilansir Agence France-Presse, melansir tujuh anggota parlemen kalangan mereka terluka karena diserang warga.
"Lima di antaranya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif," tutur Armando Armas, anggota parlemen dari kubu oposisi.
Sebelum aksi tersebut, Wakil Presiden Venezuela Tareck El Aissami berpidato kongres bersama kepala angkatan bersenjata Vladimir Padrino Lopez serta sejumlah menteri.
Dalam pidatonya, El Aissami menyerukan rakyat Venezuela yang mencintai tanah air dan mendukung kebijakan Sosialis Maduro mendatangi gedung parlemen.
Baca Juga: Pelapor Kaesang 'Diserbu' Warganet, Akunnya Dibanjiri Kata Ndeso
Parlemen Venezuela yang dikuasai kubu oposan selama ini dijadikan simbolisasi kaum oligarkis yang ingin menguasai negeri tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri.