Tiga Kalimat Kaesang yang Dianggap Hidayat Nodai Agama

Rabu, 05 Juli 2017 | 21:20 WIB
Tiga Kalimat Kaesang yang Dianggap Hidayat Nodai Agama
Kaesang Pangarep (kiri) dan Muhammad Hidayat Situmorang (kanan). [Kolase/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muhammad Hidayat Situmorang, sosok yang melaporkan akun YouTube Kaesang milik putra bungsu Presiden Joko Widodo ke Polres Bekasi Kota, menjelaskan sejumlah kalimat yang dianggapnya bertendensi menodai agama serta menyiarkan ujaran kebencian.

Hidayat menjelaskan, kalimat pertama yang dianggapnya ujaran kebenciaan adalah ”dasar ndeso”.

"Kata ’ndeso’ itu sebuah golongan masyarakat, yakni masyarakat desa. Nah, kata itu dikonotasikan negatif menjadi ’masyarakat rendahan’. Misalnya ’dasar ndeso lu’, ’dasar kampungan lu’, maka masyarakat desa itu rendahan," tereang Hidayat di kediamannya di Perumnas I, Jalan Palem Raya, Jakasampurna, Bekasi Selatan, Rabu (5/7/2017).

Baca Juga: Polisi dan TNI Hapus Lambang ISIS di Rumah Penyerbu Polda Sumut

Berdasarkan penjelasannya itu, Hidayat meyakini kalimat ’dasar ndeso’ yang disebut Kaesang dalam salah satu videonya  adalah ujaran kebencian.

”Ujaran kebencian, membenci masyarakat desa, sehingga seseorang tidak bisa mengatakan ’dasar ndeso’ menjadi konsumsi publik. Kalau hanya berdua, ’eh kamu ndeso’ itu tidak apa-apa," klaimnya lagi.

Namun, Hidayat beretorika ketika dipertanyakan awak media perihal siapa ”subjek” yang menjadi sasaran Kaesang saat bilang ”dasar ndeso”.

"Tadi, kalau dikatakan subjeknya siapa, dikembalikan kepada isi video itu sendiri. Video itu isi pemikiran si penunggah. Pengunggah itu menganggap orang yang kembali dari luar negeri itu merusak, minta proyek, nepotisme dan sebagainya," tuturnya.

Selain kalimat ”dasar ndeso”, Hidayat juga mengklaim video Kaesang yang mengilustrasikan serial aksi anti-Ahok yang digelar GNPF menyuratkan penodaan agama.

Baca Juga: Pelapor Kaesang Sempat Jadi Tahanan Polda Metro Jaya

"Dia mengilustrasikan tentang adegan bunuh Ahok, bunuh Ahok, sehingga kalau  dikatakan ’subjeknya mana’ itu ada subjeknya [sic]," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI