Dilaporkan Polisi, Tagar 'Ndeso' Dukung Kaesang Ramai di Twitter

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 05 Juli 2017 | 21:07 WIB
Dilaporkan Polisi, Tagar 'Ndeso' Dukung Kaesang Ramai di Twitter
Kaesang Pangarep (kiri) dan Muhammad Hidayat Situmorang (kanan). [Kolase/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warganet ramai-ramai mendukung putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, yang merupakan pemilik akun V-log YouTube "Kaesang", setelah yang bersangkutan dilaporkan ke Polres Bekasi Kota.

Kaesang dilaporkan pada Minggu (2/7/2017) akhir pekan lalu, atas tuduhan menodai agama dan menyebar ujaran kebencian oleh Muhammad Hidayat Situmorang.

Warganet di Twitter, memberikan dukungan kepada Kaesang memakai tagar #Ndeso. Tagar tersebut, Rabu (5/7/2017), menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter.

Baca Juga: Polisi dan TNI Hapus Lambang ISIS di Rumah Penyerbu Polda Sumut

Kata ”Ndeso” itu sendiri merujuk pada laporan Hidayat kepada polisi, bahwa diksi ”ndeso” yang dituturkan Kaesang pada video berjudul ”Bapak Minta Saham” menyuratkan ujaran kebencian.

Hidayat menjelaskan, kalimat pertama yang dianggapnya ujaran kebenciaan adalah ”dasar ndeso”.

"Kata ’ndeso’ itu sebuah golongan masyarakat, yakni masyarakat desa. Nah, kata itu dikonotasikan negatif menjadi ’masyarakat rendahan’. Misalnya ’dasar ndeso lu’, ’dasar kampungan lu’, maka masyarakat desa itu rendahan," tereang Hidayat di kediamannya di Perumnas I, Jalan Palem Raya, Jakasampurna, Bekasi Selatan, Rabu (5/7/2017).

Berdasarkan penjelasannya itu, Hidayat meyakini kalimat ’dasar ndeso’ yang disebut Kaesang dalam salah satu videonya  adalah ujaran kebencian.

”Ujaran kebencian, membenci masyarakat desa, sehingga seseorang tidak bisa mengatakan ’dasar ndeso’ menjadi konsumsi publik. Kalau hanya berdua, ’eh kamu ndeso’ itu tidak apa-apa," klaimnya lagi.

Baca Juga: Pelapor Kaesang Sempat Jadi Tahanan Polda Metro Jaya

Namun, bagi warganet, kata ”ndeso” dalam kalimat-kalimat yang dituturkan Kaesang dalam video itu justru merupakan kritik terhadap kelompok-kelompok intoleran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI