Tak hanya membuka pintu pariwisata, namun juga peluang perdagangan produk buah sayuran dan buah ke Rusia.
Menyusul embargo dari Uni Eropa dan Amerika, Rusia akan membalas dengan menyetop impor produk buah dan sayuran serta produk susu dari mereka.
Pasar yang ditinggalkan oleh Rusia tersebut menawarkan peluang yang besar bagi produk buah dan sayuran dari Indonesia.
"Produk-produk ini harus diangkut dengan cargo udara, tak mungkin dengan kapal karena bisa busuk," kata Wahid.
Baca Juga: Tersangka Korupsi, KPK Periksa Gubernur Sultra Nur Alam
Satu pesawat Garuda Indonesia bisa mengangkut hingga lima ton produk-produk tersebut, kata dubes.
Buah-buahan tropis dan sayuran menjadi barang langka di Rusia, kata Dubes seraya mengingat pengalamannya membeli satu biji buah rambutan yang dihargai 20 ribu Rupiah di pasar Rusia.